Banner Iklan bjb
Berita  

Mengenal Sesar Baribis, dan Mitos Uga Keuyeup Bodas Bendungan Jatigede Sumedang

Sesar Baribis
(Foto: dok, Blog kabuyutancipaku)

INISUMEDANG.COM – Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur menjadi pembicaraan hangat di media sosial dan media massa. Bahkan bencana gempa bumi ini tak lepas dari aktivitas tektonik (retakan tanah) dan aktivitas fulkanik (gunung merapi) yang diakibatkan dari sesar (patahan di dalam tanah).

Berbicara sesar, di Jawa Barat ada dua sesar yang masih aktif dan potensinya bisa membuat gempa bumi yang cukup besar. Pertama Sesar Lembang, sesar ini dimulai Lembang Kabupaten Bandung Barat sampai Jatinangor atau sepanjang 29 KM. Kedua sesar baribis. Menurut penelusuran wikipedia bahasa indonesia, Sesar Baribis adalah Sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat pulau Jawa. Sesar Baribis merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa.

Sesar ini melintasi sisi barat Subang, Purwakarta, Karawang, Majalengka, Cibatu (Bekasi), Depok, Jakarta hingga Tangerang dan Raskasbitung. Keberadaan Sesar ini masih menjadi dugaan bahkan disebut-sebut sebagai ancaman besar bagi Jakarta. Sesar ini membentang sepanjang 25 Km di selatan Jakarta dan pantai utara Jawa Barat.

Kaitan dengan Sesar Baribis, sebagian masyarakat Sumedang percaya bahwa kedepan akan ada gempa bumi yang melanda Sumedang serta daerah di sekitarnya yang diakibatkan dari aktifnya sesar Baribis. Bahkan, dalam catatan Kabuyutan Cipaku wordpress disebutkan bakal adanya Uga Keuyeup Bodas yang akan bangun. Karena bendungan Jatigede Sumedang digenani air.

Dikutip dari kabuyutancipaku https:///2016/03/19/makna-uga-dan-keuyeup-bodas Uga dalam Bahasa Sunda disebut juga Cacandran atau pesan-pesan atau peringatan. Dalam artian Perkataan Leluhur zaman dulu yang disampaikan dalam tradisi lisan secara turun temurun dari generasi ke generasi dari orang tua kepada anak cucunya. Agar anak cucunya terhindar dari bahaya dan musibah dan selalu ada dalam keselamatan. 

Pesan Leluhur Kabuyutan Cipaku

Para Leluhur Kabuyutan Cipaku zaman dahulu diantaranya salah satu pesannya. Adalah “Jatigede dikeueum ngahudangkeun Keuyep Bodas nu bakal ngabobol bendungan”. Artinya “Jatigede digenangi akan membangunkan Kepiting Putih yang akan menjebol bendungan. Satu hal yang unik adalah bahwa jauh sebelum Bendungan Jatigede benar-benar dibangun. Leluhur Kabuyutan Cipaku sudah menyampaikan pesan bahwa suatu saat akan dibangun Waduk Jatigede, dan terbukti saat ini sudah ada bendungan Jatigede.

Tim Cipaku Code ternyata menemukan hubungan antara Simbol Keuyeup/ Kepiting dengan Gempa di hampir beberapa negara di Asia Pasifik. Terutama yang merupakan Daerah Gempa seperti Negara Jepang dan secara alami gempa disebabkan akibat dua hal pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik.

Berikut ini Buku Karya Katsuo Matsumura dari Jepang yang meneliti Gempa berkaitan dengan Mithos Crab (mitos kepiting). Disampaikan bahwa Gempa terjadi akibat “kepiting” menyerang “sidat”, “sidat” yang kesakitan meronta- ronta dipicu oleh serangan “kepiting” yang kemudian menyebabkan gempa.

Sekali lagi kepiting dan sidat hanyalah bahasa simbolis saja dan ternyata ditemukan relasi bahwa peta penyebaran ikan Sidat di seluruh dunia itu sama dengan peta penyebaran aktivitas gempa di seluruh dunia.

Hasil Hipotesa Dosen Geologi Unpad

Hasil Hipotesa bahwa Uga Keuyeup Bodas Jatigede ini kemungkinan berkaitan dengan Potensi Gempa karena lokasi Waduk Jatigede berada di Lempeng Tektonik Aktif Baribis dan Episentrum Gempa, seperti yang disampaikan oleh Dr. Emi Sukiyah MT, Dosen Geologi Unpad.

Menariknya ternyata penyebaran Ikan Sidat di Jawa Barat itu ada di Muara Sungai Cimandiri Pelabuhan Ratu Sukabumi dan secara alami Cimandiri kemudian digunakan nama satu Sesar / Lempeng Tektonik Aktif yang membentang dari Laut Selatan Jawa Barat Sukabumi sampai ke Citatah Padalarang Bandung. Hingga Gempa Cianjur pun disimpulkan karena aktivitas sesar Cimandiri.

Sesar Cimandiri ini bersinggungan dengan Sesar Baribis yang membentang dari Purwakarta, Subang, Sumedang sampai Majalengka. Ditengah dua Sesar ini terdapat Sesar Lembang Bandung.

Perbukitan Lembang di utara Bandung itu disebut Sesar Lembang. Perbukitan di Jatigede yang memanjang dari Tanjakan Eba lalu ke Baros lalu ke Jatigede dan terus sampai ke Majalengka. Ini adalah bagian dari Sesar Baribis. Menariknya Fisik Bendungan Jatigede dibangun persis di atas Sesar Baribis. Silahkan diamati kalau berkunjung ke Waduk Jatigede, bendungan yang dibangun dengan mengurug batuan yang dihimpit oleh celah atau sodetan yang memotong perbukitan di sana, di sodetan itu mengalir Sungai Cimanuk dan itu yang dibendung.

Apakah ada korelasi antara Keuyeup Bodas sebagai simbol Sesar Baribis dan Ikan Sidat sebagai Simbol Sesar Cimandiri? Buku Katsuo Matsumura menyampaikan bahwa Keuyeup/ Kepiting/ Crab yang menyerang Sidat/ Eel yang akan menimbulkan Gempa. Apakah yang dimaksud adalah Sesar Baribis yang kemudian bergerak/bangun. Kemudian menyerang/ menubruk/ menekan Sesar Cimandiri. Sehingga Sesar Cimandiri menjadi tertekan dan itulah yang menyebabkan Gempa Cianjur? Wallohualam Bisowab.