INISUMEDANG.COM – Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan, mencapai kisaran Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per kilogram di beberapa daerah.
Faktor utama di balik penurunan produksi dan kenaikan harga ini adalah El Nino yang menyebabkan kondisi kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah.
Bagaimana kondisi ini memengaruhi petani, konsumen, dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya?
El Nino adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan produksi cabai rawit merah.
Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kekeringan yang mengganggu pertumbuhan tanaman cabai.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, menyatakan bahwa cabai rawit merah dapat pulih saat turun hujan, yang juga akan membantu menurunkan harga cabai ini.
Namun, perlu diingat bahwa harga cabai rawit merah di tingkat petani saat ini berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per ton.
Lonjakan harga yang terlihat oleh konsumen sebesar Rp 100.000 lebih per kilogram disebabkan oleh masalah distribusi.
Permasalahan distribusi merupakan faktor penting yang berkontribusi pada kenaikan harga cabai rawit merah.
Terkadang, cabai yang dipanen tidak dapat sampai ke pasar dengan cepat dan dalam kondisi baik. Ini dapat disebabkan oleh infrastruktur transportasi yang buruk.
Kekurangan fasilitas penyimpanan, dan tantangan logistik lainnya. Semua ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dan mengerek harga cabai untuk konsumen.
Untuk mengatasi masalah ini, langkah-langkah berikut bisa diambil:
- Peningkatan infrastruktur transportasi dan fasilitas penyimpanan untuk menjaga kualitas cabai.
- Pengembangan varietas cabai yang lebih tahan kekeringan.
- Pemberian pelatihan kepada petani tentang praktik-praktik pertanian yang lebih tahan cuaca ekstrem.
Dengan tindakan-tindakan ini, ada harapan bahwa harga cabai merah akan kembali stabil dan terjangkau bagi konsumen.
Namun, perlu diingat bahwa harga cabai merah dapat bervariasi di berbagai daerah. Data Panel Harga Pangan menunjukkan harga rata-rata nasional cabai rawit merah sekitar Rp 64.940 per kilogram, dengan perbedaan harga di berbagai daerah.
Harga di sejumlah pasar di Jakarta bahkan mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Kesimpulannya, kenaikan harga cabai rawit merah yang tajam akibat kekeringan akibat El Nino adalah permasalahan serius.
Dengan solusi yang tepat, melalui kerja sama antara pemerintah, petani, dan pelaku bisnis, kita berharap bisa mencapai stabilitas harga dan ketersediaan cabai rawit merah yang baik di pasar.