Banner Iklan bjb

Tahun Politik Sudah Dekat, Ini Tips Menang Kata Fakar Politik Unpad

Tahun politik
Ilustrasi (Foto: Internet)

INISUMEDANG.COM – Tahun politik sudah mendekati masa-masa pendaftaran bakal caleg. Dimana, sebentar lagi akan ada tahapan bakal capres dan Cawapres 2024. Berbagai cara pun dilakukan para kontestan demi meraih simpatisan masyarakat. Namun, ditengah zaman serba digital ini, kampanye penggunaan medsos dan penggunaan IT lebih efektif dari pada kampanye secara konvensional.

Sebagaimana dikatakan Mudiyati Rahmatunnisa, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) bahwa tahapan yang paling ramai dalam rangkaian pemilu adalah kampanye. Walaupun ada waktu tersendiri untuk pelaksanaannya, namun jika memahami prosesnya, maka tahapan penting ini dapat dilakukan oleh siapa pun jauh sebelum pendaftaran calon peserta pemilihan.

Menurutnya, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, para calon dewan maupun calon kepala daerah sudah dimulai proses kampanye. Tidak cuma kandidat, tim sukses, atau partai politik, tetapi sekarang karena kemajuan teknologi juga setiap profesi yang kemudian bisa membantu aktivitas kampanye.

“Ada beberapa profesi yang dimaksud di antaranya adalah tim kampanye profesional, sukarelawan, dan buzzer politik.

  1. Professional Campaigners

Baik di Indonesia maupun di luar negeri, menurut Mudiyati, banyak professional campaigner yang dipekerjakan oleh partai politik. Pekerjaan mereka tidak lain adalah membantu parpol dalam proses kampanye mereka untuk mencari suara agar menang dalam pemilihan. Namun perlu diingat bahwa professional campaigners ini berbeda dengan tim sukses.

“Tenaga profesional seperti ini banyak dicari oleh para kandidat atau parpol yang akan maju dalam pemilihan, khususnya pada tahun politik seperti saat ini. Mereka ditunjuk untuk menyusun strategi dalam kampanye, menentukan bentuk komunikasi politik apa yang akan digunakan, hingga menyesuaikan target khalayak agar khalayak dapat percaya dan memilih mereka dalam pemilu,” katanya.

  1. Volunter

Selain tenaga profesional, di Indonesia juga banyak orang-orang yang dengan sukarela meluangkan waktu mereka untuk mendukung jagoan mereka dalam pemilu. Volunter ini biasanya adalah mereka yang memang sudah loyal pada satu kubu tertentu dan ingin mendukung jagoannya agar menang. Bahkan mereka rela tak dibayar demi jagoannya menang.

  1. Buzzer

Buzzer adalah orang-orang yang dibayar untuk mempromosikan suatu produk atau kegiatan. Tentunya buzzer politik memiliki peran dalam membantu parpol dalam mengampanyekan kandidat mereka agar masyarakat memilih, atau setidaknya mengenal calon yang mereka bawa.

“Umumnya, buzzer melakukan pekerjaan mereka di media sosial, baik itu di TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, maupun platform lainnya. Mereka dituntut untuk membuat akun serta konten-konten yang menarik untuk mengajak audiensnya agar memberikan suara kepada kandidat yang mempekerjakannya,” tandasnya.