INISUMEDANG.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang berupa terus memberikan perhatian khusus terhadap keberlangsungan usaha tembakau di wilayah Kabupaten Sumedang
Tak heran, karena Kabupaten Sumedang sendiri merupakan penyuplai tembakau terbesar kedua di Jawa Barat tentu saja memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha di bidang
tembakau.
Untuk mendorong serta mengembangkan usaha tembakau di Kabupaten Sumedang, baru-baru ini Pemda Sumedang melalui Badan Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang memberikan pelatihan digital marketing kepada kaum milenial yang berada di sekitar kawasan industri tembakau, salah satunya di Kecamatan Darmaraja.
Pelatihan digital marketing bagi kaum milenial ini dilakukan supaya produk tembakau asal Sumedang bisa lebih dikenal hingga seluruh pelosok negeri.
Sebanyak puluhan kaum milenial yang bermukim tak jauh dari lingkungan industri tembakau, di Darmaraja tampak antusias mengikuti pelatihan digital marketing yang merupakan usulan dari Asosiasi Pengusaha Tembakau Nasional (APTN) Jawa Barat ini.
Menurut, Ketua APTN Jabar, H. Agus Mulyawan, pelatihan digital marketing yang diselenggarakan BLK Sumedang di Kecamatan Darmaraja ini merupakan usulan APTN Jabar, sebagai upaya untuk pengembangan usaha tembakau.
“Iya betul, memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Sumedang pada tahun 2023. Telah dilakukan pelatihan digital marketing bagi kalangan milenial yang dilaksanakan di Kedai Kopi D’Lingga, Tarunajaya, Darmaraja, Sumedang,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Pelatihan digital marketing seperti ini, lanjut Agus, dirasa sangat penting bagi kaum milenial. Hal ini, karena aktivitas bisnis dan ekonomi tidak lepas dari dunia digital yang tentunya sangat pas dilakukan oleh para milenial.
Melalui pelatihan digital marketing ini juga, Agus mengatakan, masyarakat terutama peserta pelatihan ke depannya bisa menerapkan ilmunya dalam merintis usaha atau bisnis dengan berbasis digital.
“Harapan kami, melalui pelatihan digital marketing ini tentunya dapat menambah pengetahuan dan kemampuan para peserta agar mereka mampu berkompetisi di dunia kerja, khususnya di dunia digital seperti sekarang ini. Terlebih untuk mengembangkan usaha tembakau, sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian,” tuturnya.
Agus menambahkan, para peserta yang telah mendapatkan pelatihan selama dua minggu, dituntut untuk mampu berinovasi, dan berkarya. Tak hanya itu, peserta pelatihan juga harus mampu mengembangkan usaha secara mandiri.
“Jadi harapan kami, setelah mengikuti pelatihan digital marketing ini, kaum milenial dapat memasarkan produk dengan sistem digitalisasi,” harap Agus.