SUMEDANG – Peternak domba di Desa Karangheuleut, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, tengah dilanda keresahan. Dalam satu bulan terakhir, sedikitnya 15 ekor domba mati secara mendadak, membuat para peternak khawatir akan keberlangsungan ternak mereka.
Salah satu peternak, M. Syahid (38), mengaku baru pertama kali menghadapi kejadian seperti ini sejak memelihara domba. “Baru pertama mengalami hal seperti ini selama saya memelihara domba,” katanya saat ditemui di lokasi aktivitasnya, Kamis (11/12/2025).
Menurut Syahid, gejala yang muncul pada domba-domba tersebut hampir sama. Hewan ternak mengalami penurunan nafsu makan, kemudian hidung dan mulutnya mengeluarkan lendir. Dalam waktu satu hari, domba-domba itu langsung mati. Kondisi ini membuat peternak lain ikut cemas.
Desa Karangheuleut selama ini dikenal sebagai salah satu sentra peternakan domba di Kabupaten Sumedang. Banyak warga menggantungkan penghasilan dari usaha ternak. Karena itu, kematian domba dalam jumlah cukup banyak menjadi pukulan serius bagi ekonomi masyarakat setempat.
Beberapa peternak lain menyebut gejala serupa juga mulai muncul pada ternak mereka. Mereka berharap dapat segera menemukan penyebab kematian mendadak tersebut agar langkah penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
Para peternak meminta pemerintah desa, dinas terkait, serta petugas kesehatan hewan untuk turun tangan mengatasi situasi ini. Bantuan berupa pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan penyuluhan dinilai sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas.
Dampak dari kejadian ini juga mulai dirasakan masyarakat sekitar. Selain mengancam keberlangsungan usaha ternak, kematian domba dalam jumlah banyak bisa memicu kerugian ekonomi dan berpotensi memengaruhi pasokan domba dari wilayah tersebut.
Peternak berharap dalam beberapa hari ke depan kondisi ternak kembali stabil. Mereka berencana melakukan pemantauan intensif terhadap domba-domba yang tersisa sambil menunggu arahan dari petugas kesehatan hewan.
Harapan terbesar para peternak adalah agar domba mereka kembali sehat sehingga aktivitas beternak dapat berjalan seperti biasa. Mereka juga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu mencari penyebab dan solusi agar kejadian serupa tidak terulang.






