INISUMEDANG.COM – Tembok Penghalang Tebing (TPT) yang baru dibangun pada akhir tahun 2021 yang lalu, di RT 03 RW 01 Dusun Babakan Regol Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, kini telah ambrol akibat hujan lebat. Sehingga dampaknya air sungai Cileuleuy meluap dan mengakibatkan banjir ke rumah warga.
Anggota BPD Desa Sukajaya Drs H Momo Suherman Abdurrohman mengatakan. TPT tersebut telah ambrol akibat derasnya air sungai Cileuleuy yang meluap sehingga mengakibatkan banjir ke rumah warga Dusun Babakan Regol.
“Tujuannya sih baik, bangun TPT agar bisa menahan air sungai Cileuleuy ketika meluap tidak langsung ke rumah warga. Namun, sangat disesalkan, TPT yang baru selesai dibangun diakhir tahun 2021 kemarin sudah ambrol lagi”. Ujar Momo kepada IniSumedang.Com Selasa 24 Mei 2022.
Sedangkan bangunan TPT yang lama, kata Momo, kondisinya masih baik dan tahan akan benturan air sungai Cileuleuy ketika sedang meluap. Idealnya kalau ambrol karena air itu TPT yang lama, karena TPT yang baru pastinya akan lebih kuat dari sebelumnya.
TPT Baru Dibangun Hanya Seumur Jagung
“Saya kurang paham dengan struktur bangunan, ini mah hanya mempertanyakan saja, lho ko kenapa bisa ambrol?, apakah kontruksi nya yang kurang baik, apakah adukannya dan campuran semen dengan pasir yang kurang maksimal. Sehingga bangunan yang baru selesai dan warga pun baru sebentar menikmati rasa aman karena takut banjir, eh sudah ambrol lagi,” ujar Momo.
Warga pun merasa heran, sambung Momo. Bangunan yang baru dan selesai dikerjakan tapi tidak berumur panjang, kalau menurut pribahasa hanya seumur jagung.
“Kalau sudah ambrol begini, jelas nasib warga Dusun Babakan Regol ini makin ketar ketir ketika hujan lebat dan air sungai meluap kembali. Yang belakang rumah pa Cucu saja belum ada TPT nya, ini malah yang baru dibangun sudah ambrol. Tolong lah jangan dibiarkan lebih cepat lebih baik untuk diperbaiki,” pinta Momo.
Sementara itu Cucu Subarya warga RW 01 RT 03 Dusun Babakan Regol Desa Sukajaya menjelaskan TPT bisa ambrol tersebut menduga bahwa campuran semen yang kurang. Terlihat dari rapuhnya tembok itu, sementara, TPT yang lama masih kokoh.
“Sudah mah kami selalu dilanda banjir kalau hujan lebat dan air sungai Cileuleuy meluap. Ditambah lagi TPT yang sudah terbangun malah ambrol. Belakang rumah saya saja belum ada TPT nya, kondisinya hampir sejajar lahan rumah saya dengan tinggi air sungai Cileuleuy,” ungkap Cucu.
Cucu menuturkan, sangat disayangkan ketika 23 rumah warga terendam banjir akibat meluapnya sungai Cileuleuy dan benar-benar membutuhkan pertolongan dan bantuan materi. Para pejabat dan anggota dewan hanya mengatakan ikut prihatin, tidak lebih dari itu.
“Mana orang-orang yang dulu blusukan minta suara ke warga ketika mau penceblosan pileg, mana peran aktifnya? Semua hanya perlu waktu dukungannya saja, ketika warga sudah begini. Hanya minta bantuan bangun TPT saja terkesan tidak ada reaksinya,” ucap Cucu dengan nada kesal.