Banner Iklan bjb

5 Tempat Angker di Sumedang, Nomor 3 Tidak Jauh dari Pusat Kota

INISUMEDANG.COM – Adanya tempat angker membuat banyak orang dibuat ketakutan. Namun banyak pula orang yang merasa penasaran dan sengaja mengunjungi tempat itu, untuk menghilangkan rasa penasarannya.

Seperti hal di Sumedang, ada beberapa tempat yang dipercaya akan keangkerannya.

Berikut kami rangkum 5 tempat yang terkenal angker di Sumedang.

  1. Jembatan Cincin.

Jembatan ini terletak di Dusun Cisaladah Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor. Awal mulanya, jembatan cincin ini digunakan untuk transportasi hasil perkebunan Karet dan Teh dari kawasan perkebunan Tanjungsari, Jatinangor ke Rancaekek.

Tepatnya pada tahun 1916 jalur rel kereta api yang menghubungkan Rancaekek Tanjungsari dalam program proyek rel kereta api Rancaekek-Tanjungsari-Citali sepanjang 15 km.

Sesuai Koninklijke Besluit (Peraturan Negara) tanggal 4 Januari 1916 serta Lembaran Negara Nomor 36.

Awalnya hanya akan dibangun rel kereta api Rancaekek-Jatinangor saja sepanjang 5,25 km untuk keperluan mengangkut hasil perkebunan Jatinangor saja.

Karena begitu kerasnya sistem kerja rodi yang diterapkan oleh penjajah di jalur kereta tersebut, korban jiwa pun berjatuhan.

Jembatan yang memiliki 11 tiang dan 10 lekukan seperti setengah cincin itu pun disebut-sebut banyak menyimpan kisah mistis hingga saat ini.

Menurut masyarakat sekitar di masa kerja rodi, banyak pekerja yang tidak diperhatikan keselamatannya.

Jembatan Cincin ini diketahui tidak memiliki tempat untuk menepi saat kereta lewat, sehingga beberapa pekerja harus melompat ke bawah dan meninggal dunia.

Dalam beberapa kesempatan, warga mengaku sering mendengar suara perempuan dan anak kecil menangis di malam hari. 

“Katanya pernah ada yang melihat wanita yang berjalan di jembatan itu, tapi wanita itu malah melompat ke bawah dan orang yang melihat langsung lari ketakutan,” kata salah seorang warga.

  1. Menara Loji

Menara ini terletak di Kecamatan Jatinangor, dibangun pada tahun 1941. Selain berfungsi sebagai menara pengawas, menara ini berfungsi juga untuk pemberi tanda waktu bagi petani yang menyadap karet. Lonceng di menara ini akan dibunyikan sebagai penanda waktu.

Selain sebagai saksi sejarah, menara Loji ini juga disebut sebagai salah satu tempat yang Angker di wilayah Jatinangor Sumedang, karena warga dan juga pekerja setempat sering mendapatkan gangguan dari mahluk astral.

  1. Gunung Kunci

Keangkeran benteng peninggalan Belanda ini, sudah menjadi pembicaraan dikalangan warga Sumedang, beragam kisah mistis kerap dialami warga yang sengaja menguji keangkeran tembok bangunan peninggalan Belanda ini.

Benteng Gunung Kunci ini terletak di area Tahura (Taman hutan rakyat) Gunung Kunci dibangun pada jaman pemerintahan Gubernur Jendral Van Limburg Stirium.

Pembangunan dilakukan pada tahun 1914 hingga 1917 dan diresmikan pada tahun 1918.

Berdasarkan sejarahnya, Benteng ini digunakan Belanda untuk pertahanan serta mengawasi kegiatan pemerintahan Pribumi kala itu.

Suasana angker di Benteng ini sudah jadi cerita dari mulut ke mulut. Pasalnya, benteng ini selain dibuat untuk tempat pertahanan, benteng ini juga disebut sebut sebagai tempat penyiksaan dan pembantaian warga pribumi atau tentara penjajah, yakni tentara Belanda dan Jepang, Informasinya sudah banyak nyawa melayang disini.

Gangguan mahluk astral juga kerap disebut sering menampakkan diri, mulai dari hantu wanita yang muncul ketika pengunjung yang sedang swa poto, sering juga dijumpai sosok pohon besar yang menyerupai orang yang kerap berpindah tempat.

  1. Kiara Payung

Kiara payung ini merupakan tempat Bumi Perkemahan yang berada di wilayah kecamatan Jatinangor. Tempat ini terkenal dengan keangkerannya oleh warga setempat.

Seperti yang terjadi terhadap seorang mahasiswa yang sedang mengendarai sepeda motor melintas di Kiara Payung. Mahasiswa ini konon katanya, saat sedang mengendarai motor itu, ada seorang nenek nenek yang melambaikan tangan dan memberhentikan motor si mahasiswa itu.

  1. Waduk Jatigede

Diusianya yang masih terbilang muda, karena waduk ini dilakukan penggenangan pada tanggal 31 Agustus 2015. Namun, sudah terdengar mitos yang menyebar di masyarakat, salah satunya adalah keberadaan ular ghaib sepanjang 4 kilometer.

Konon katanya ular ini membentang dari Kecamatan Darmaraja hingga ke Kecamatan Wado. Bukan hanya ular yang disebut sebut mendiami Waduk Jatigede ini, ada juga sosok buaya putih.

Buaya ini merupakan biaya ghaib yang jarang menampakkan diri dan hanya beberapa orang saja yang mengaku sempat melihat penampakan buaya ini, meskipun belum tentu kebenarannya.

Nah itulah tempat-tempat Angker yang berhasil dirangkum oleh IniSumedang.Com.