TMMD 2025 Sumedang: Sebulan, Seribu Cerita dari Desa yang Bangkit

Penutupan TMMD ke-124

Sumedang, 4 Juni 2025 – Di balik deru mesin molen dan denting cangkul yang menghantam tanah Pamulihan, sebuah cerita pembangunan ditulis selama sebulan penuh oleh tangan-tangan prajurit dan warga desa. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 akhirnya ditutup secara resmi, Rabu (4/6/2025), menandai berakhirnya kerja kolaboratif antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat Sumedang.

Penutupan berlangsung khidmat di lapangan Desa Pamulihan, dipimpin Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman dan dihadiri Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila serta unsur Forkopimda. Namun yang paling menyentuh adalah ekspresi warga yang kini memiliki akses jalan baru, rumah yang lebih layak, dan fasilitas umum yang diperbaiki.

Dari Infrastruktur ke Kepedulian Sosial

Lebih dari sekadar membangun jalan sepanjang 950 meter atau memperbaiki drainase, TMMD 2025 membuktikan bahwa pembangunan juga soal menyentuh nurani. Dandim 0610/Sumedang, Letkol Kav Christian Gordon Rambu, melaporkan keberhasilan program ini meliputi:

  • Perbaikan 3 rumah tidak layak huni
  • Pembuatan 1 MCK
  • Perbaikan saluran air dan plat beton
  • Pembangunan pos kamling
  • Penanaman pohon dan edukasi stunting

“Yang dibangun bukan hanya fisik, tapi juga harapan dan optimisme warga,” ujarnya.

Desa Jadi Titik Awal, Bukan Ujung

Wakil Bupati Fajar Aldila menegaskan bahwa semangat TMMD sejalan dengan visi pembangunan nasional. “Desa adalah tempat kita menanam benih pembangunan. Jika tumbuh di sini, akan berbuah ke seluruh negeri,” ucapnya.

Ini Baca Juga :  Di Cipameungpek Akan Berdiri Pesantren Bertaraf Internasional Bernuansa SPBS

Program TMMD bukanlah penutup, tapi titik tolak. Pamulihan mungkin lokasi pertama tahun ini, namun bukan yang terakhir.