INISUMEDANG.COM – Hari kemerdekaan Republik Indonesia tinggal sepekan lagi, momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu, hingga 77 tahun kita merdeka. Namun, sebelum peristiwa hari kemerdekaan 17 Agustus 1945, ada beberapa rangkaian peristiwa penting khususnya yang terjadi pada tanggal 8 Agustus, berikut kisahnya.
- Uni Soviet nyatakan perang dengan Jepang
Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang pada 8 Agustus 1945. Setelah melakukan deklarasi, Uni Soviet mulai melancarkan serangan ke wilayah kekuasaan Jepang di Manchuria, Mongolia Dalam, Sakhalin, Kepulauan Kuril, dan Korea.
Invasi Soviet ke Manchuria dikenal juga dengan Operasi Ofensif Strategis Manchuria. Uni Soviet berhasil memenangkan salah satu bagian dari Perang Dunia II. Hasilnya, adanya pembagian Semenanjung Korea untuk Soviet.
- Ir Soekarno dan Hatta Pergi ke Vietnam
Peristiwa penting yang kedua adalah peristiwa tegang Menuju Vietnam. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat oleh pemerintah militer Dai Nippon atau Jepang dianggap sebagai tiga tokoh penting serta berpengaruh bagi rakyat Indonesia.
Ketiganya juga merupakan personil utama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Misi menegangkan ke Vietnam dimulai pada 8 Agustus 1945 jelang tengah malam. Penerbangan ke Dalat sengaja dilakukan secara rahasia lantaran gentingnya situasi kala itu. Dari Bandara Kemayoran, pesawat yang membawa tiga bapak bangsa Indonesia dengan kawalan beberapa perwira Jepang itu tidak langsung ke Vietnam.
Tanggal 9 Agustus 1945 pagi, pesawat mendarat di Singapura untuk singgah sejenak sembari memantau situasi. Diwaktu bersamaan, Kota Nagasaki Jepang pun dibom nuklir tentara sekutu.
Singkat cerita, tanggal 11 Agustus 1945, perjalanan dilanjutkan ke Dalat dan tiba di hari yang sama, Soekarno, Hatta, dan Dr. Radjiman beserta rombongan harus menunggu keesokan hari sesuai jadwal pertemuan dengan Marsekal Terauchi.
Peristiwa Penting Perjumpaan Dengan Pimpinan Militer Jepang
Perjumpaan dengan pimpinan militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara itupun terjadi pada 12 Agustus 1945.
Marsekal Terauchi membeberkan alasan mengapa memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman ke Dalat. Kepada Bung Karno dan kawan-kawan,
Terauchi mengaku bahwa pihaknya memang sedang diujung tanduk, leburnya Hiroshima dan Nagasaki, serta rentetan kekalahan di sejumlah front Perang Asia Timur Raya menjadi pertanda kuat bahwa Jepang tak lama lagi bakal takluk.
Marsekal Terauchi, mengatakan indonesia harus segera bersiap-siap merdeka, dan itu menjadi tugas Soekarno, Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman, serta anggota PPKI untuk mempersiapkannya.
“Kapanpun bangsa Indonesia siap, kemerdekaan boleh dinyatakan,” janji Marsekal Terauchi.
Menurutnya, perlu waktu untuk melakukan berbagai persiapan sebelum proklamasi kemerdekaan diwujudkan.
Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari Jepang seperti yang dijanjikan Marsekal Terauchi serta sempat diterima dengan senang hati oleh Bung Karno dan kawan-kawan.
- Berdirinya ASEAN
Pada 8 Agustus 1967, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand bersepakat membentuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara). ASEAN diresmikan berdiri di Bangkok, Thailand.
Salah satu tujuan didirikannya ASEAN yakni untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di Asia Tenggara serta meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Kala itu, Indonesia diwakili oleh Adam Malik.
Kini, ASEAN sudah memiliki 10 negara anggota. Selain negara pendiri tersebut, negara anggota ASEAN antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.