INISUMEDANG.COM – Sekolah tingkat SMK di kabupaten Sumedang mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), pada Senin (6/9/21).
PTMT dilakukan setelah Sumedang menjadi zona oranye dan turun level dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ke level 3, dan untuk sekolah yang sudah siap bisa melakukan PTMT tersebut.
PTMT dilakukan secara terbatas dan diikuti oleh sebagian siswa, sedang lainya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan Salah satu sekolah yang sudah melakukan PTMT adalah SMK YP Geusan Ulun Sumedang.
Kepala SMK YP Geusan Ulun melalui Wakasek Kurikulum, Kusman Permana.S.T. menuturkan teknis PTMT. Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Melalui KCD dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang.
“Dengan ketentuan yang masuk separuh siswa dalam 1 kelas,” jelas Kusman.
Masih menurut Kusman, dalam satu kelas biasanya ada 36 siswa. Dalam PTMT yang masuk hanya sesuai batas maksimal dari juknis PTMT saja, sedang sisanya PJJ.
“PTMT dilakukan dengan ijin wali murid, dengan membuat surat pernyataan persetujuan PTMT. Hampir 98 persen wali murid menyetujui PTMT ini. Ditandatangani oleh anak dan orang tua,” terangnya.
Sedang lanjut Kusman, yang tidak menyetujui PTMT dilayani dengan PJJ bersama dengan siswa yang mendapat giliran PJJ.
“Berdasarkan arahan Pemda Kabupaten Sumedang bahwa Jadwal Siswa untuk SMK kelas X, XI, XII dan BDR ” katanya.
Kata Kusman, untuk jumlah jam tatap muka pun dibatasi. Jika biasanya tatap muka dilakukan mulai pukul 07.00 hingga sore hari. Saat PTMT tatap muka dimulai tetap pukul 07.00, jam pembelajaran diperpendek sampai pukul 11.00.
“Itupun tidak ada istirahat di luar kelas. Siswa membawa bekal sendiri dari rumah. Bekal dimakan saat istirahat 15 menit di dalam kelas”. Jelasnya.
Salah satu siswa kelas XI SMK YP Geusan Ulun, Reza mengaku senang bisa sekolah lagi. Apalagi sejak tahun ajaran baru, dirinya baru bertemu dengan teman sekelasnya pada PTMT ini.
“Alhamdulilh kenging beukeul deui ( Uang saku) ,” ujarnya sambil terkekeh.
Dirinya berharap PTMT diteruskan dan Covid-19 segera berakhir. Selama PJJ dirinya mengaku kesulitan memahami materi pembelajaran.
Jika disekolah, kalau ada yang kurang dipahami bisa bertanya kepada guru secara langsung. “Jadi saya kesulitan mengerjakan tugas,” katanya.