Situs Makam Sejarah Sumedang Kurang Dikenal Meski di Tengah Kota Sumedang Jabar

INISUMEDANG.COM – Pohon Beringin besar menjulang tinggi tepat berada ditengah lingkungan pemukiman Manangga Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Disitulah bawah pohon Beringin itu terdapat makam keramat Manangga yang merupakan situs makam leluhurnya Sumedang. Namun kurang dikenal masyarakat meski berada ditengah kota Sumedang.

Seperti diutarakan Dewi Aisah juru kunci atau kuncen ke-7 menyebutkan, Makam Keramat Manangga adalah makam leluhurnya Sumedang yaitu Rd. Aria Sacapati yang merupakan keturunan ke-5 dari Pangeran Prabu Geusan Ulun sebagai raja terakhir Kerajaan Sumedang Larang.

Namun, kata Dewi Aisah yang lebih akrab dipanggil mak Isah ini, makam situs sejarah leluhur Sumedang ini, nyaris tidak kenal masyarakat. Bahkan orang Sumedang sendiri tidak mengenal makam leluhurnya yang seolah tersembunyi meski ditengah kota Sumedang.

Ini Baca Juga :  Sosok "Budak Angon' Disebut Cikal Bakal Sumedang Gemah Ripah Loh Jinawi

“Begitu pula dengan peziarah. Situs makam ini jarang sekali dikunjungi, meskipun ada sekali-kali, itu pun berdasarkan petunjuk dari mimpi atau petunjuk Paranormal. Namun peziarah itu selalu dikabulkan niat dan tujuannya, “tutur Mak Isah dirumahnya, Sabtu (15/01/2022).

Dewi Aisah yang ngaku dirinya sebagai juru kunci ke-7 dimulai sejak tahun 1991, yang juga masih garis keturunan dari situs makam tersebut. Pada 5 tahun lalu, Dewi Aisah telah turunkan status juru kunci kepada anaknya Ayub sebagai juru kunci ke-8 makam Keramat Eyang Rd. Aria Sacapati.

Ini Baca Juga :  Niat Netralisir Mahluk Halus, Pria di Sumedang Malah Melihat Penampakan Siluman Ini

Silsilah Eyang Rd. Aria Sancapi

Sekilas dijelaskan silsilah Eyang Rd. Aria Sancapi yaitu anaknya Eyang Dalem Banda Yuda sebagai anak Kanjeng Dalem Rangga Gede yang merupakan anak Pangeran Geusan Ulun yang anak Pengeran Santri.

“Sehingga Rd. Aria Sancapati merupakan buyut Pangeran Prabu Geusan Ulun sebagai raja terakhir kerajaan Sumedang Larang, “ujarnya.

Diakui, selama 30 tahun menjadi kuncen, tidak pernah ada bantuan pemerintah untuk pembenahan area makam. Namun, bantuan itu selalu datang berupa beras dari Yayasan Sumedang Larang.

Sementara menurut juru kunci ke-8 Ayub menyebutnya Situs Makan Rd. Aria Sacapati 3 sebagai bupati panyelang, atau dalam bahasa sekarang Penjabat Sementara (Plt) yang ketika itu Pangeran Kornel masih muda belia yang belum waktunya diangkat menjadi bupati.

Ini Baca Juga :  Berada di Pusat Kota Sumedang, Air Sumur Peninggalan Belanda Ini Diyakini Bisa Dijadikan Obat

“Sehingga ketika Pangeran Kornel sudah memenuhi syarat (dewasa), maka bupati panyelang (Plt) yaitu Rd. Aria Sacapati diserahkan kepada Pangeran Kornel, ” katanya.

Disebutkan, makam Rd. Aria Sacapati berdampingan dengan makam istrinya yaitu Ratu Nimang Mantri. Sementara 5 makam berjejer tidak jauh, merupakan makam para istri selir Rd. Aria Sacapati.

“Makam keramat ini diperkirakan 200 tahun silam. Namun waktu itu, pohon Beringin sudah sebesar dan setinggi ini sehingga dimungkinkan sudah berusia ribuan tahun, “katanya.