INISUMEDANG.COM – Lebih dari 20 tahun menjadi penjaga sekolah di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Sumedang. Maman Suherman (50) mengaku nasibnya belum beruntung diangkat menjadi ASN. Bahkan dia mengaku belum jelas nasibnya akan seperti apa kedepannya.
“Jangankan diangkat menjadi ASN ikut seleksi PPPK atau CPNS juga belum. Padahal saya sudah menjadi penjaga sejak 2001 lalu,” katanya Senin 18 April 2022.
Menurut dia, penjaga sekolah memiliki kedudukan penting dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Pasalnya Penjaga sekolah ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi guru mengajar di sekolah.
“Salah satu contoh yang merupakan hasil kerja para penjaga sekolah yakni ikut menjaga kebersihan dilingkungan sekolah dan membatu guru supaya nyaman dalam mengajar. Bahkan kadang kerja kami sebagai penjaga sekolah melebihi tupoksi yang seharusnya. Sementara penghargaan atas kerja-kerja kami masih jauh dari standar.” Imbuhnya
Selain itu, lanjut dia, dengan adanya informasi bahwa akan dihapusnya program P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi pegawai honorer membuat para tenaga kependidikan termasuk penjaga sekolah merasa semakin khawatir akan nasib mereka yang telah lama mengabdi.
“Kami sangat berharap ada yang menyuarakan dan mengawal kami, supaya bisa mendukung dan mendorong penjaga sekolah bisa masuk sebagai P3K, karena bagaimanapun kita juga bersama-sama ikut andil berjuang mencerdaskan bangsa, meskipun kami tidak mengajar di sekolah,” kata Maman berharap.