BANDUNG – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily ikut prihatin dengan kasus perundungan anak di Tasikmalaya yang menyebabkan seorang anak sekitar 11 tahun meninggal dunia akibat depresi.
Menyikapi kasus perundungan anak di Tasikmalaya itu. Legislator dari dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu berharap ini menjadi pengingat bagi semua betapa pentingnya perlindungan pada anak.
“Ini sangat mengkhawatirkan. Contoh perundungan anak di Tasikmalaya harus dihindari. Karena pasti akan berdampak pada tumbuh kembang si anak ke depannya,” ungkap Ace dalam keterangan tertulisnya.
Alangkah baiknya, lanjut Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu. Pihak yang terkait seperti lembaga perlindungan anak di daerah harus menelusuri mengapa peristiwa ini bisa terjadi pada seorang anak 11 tahun.
“Kasus seperti ini harus dijadikan pelajaran bagi keluarga maupun sekolah agar lebih memiliki kewaspadaan dalam memantau perkembangan anak, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat,” ucapnya.
Ace mendorong agar lembaga perlindungan anak daerah memberi pendampingan kepada keluarga korban. Termasuk, katanya, pendampingan kepada sejumlah pelaku perundungan yang juga masih anak-anak.
“Apalagi kasus ini sudah masuk ke dalam ranah hukum. Sesuai peraturan, khususnya Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, terduga pelaku perlu mendapat pendampingan,” tutur dia.
“Kami berharap permasalahan bullying terhadap anak ini diselesaikan dengan seadil-adilnya. Sambil memperhatikan kondisi kejiwaan terduga pelaku anak itu,” ucap Anggota DPR RI itu menambahkan.