INISUMEDANG.COM – Eyang Buyut Kerang Konon berasal dari Cieurih Jawa. Ketika dalam pengembaran bersama istrinya di tumbruk kerang raksasa
“Waktu ikut istri na ngumbara di tenggor ku kerang raksasa jadi di landi buyut kerang (Ketika ikut istrinya mengembara ditubruk seekor kerang raksasa jadi di sebut Buyut kerang,” turur Aki Sarmawi (95) melaui Juru Kunci Salhi Dusun Sukamulya Rt 02/03 Desa Citaleus Buahdua kepada IniSumedang.Com Senin (7/2/2022).
Lebih jauh ia mengatakan, kemungkinan sejarah silsilah menurut cerita orang tuanya dulu, Buyut Kerang masih kerabat Raden Kian Santang.
“Buyut perkosa, eyang prabu kian santang, adipati saung galing di laut kidul saderek na keneh. (Buyut Jaya Perkasa, Prabu Kian Santang, Adipati Saung Galing dilaut selatam masih saudaranya),” imbuhnya
Lebih jauh ia mengatakan, makam keramat tersebut diyakini dilindungi mahluk gaib yang selama ini ikut menjaga Sumedang dari berbagai bencana.
“Makam tersebut masih sering dikunjungi peziarah tiap Kamis Malam atau hari Jumat. ceritanya sosok gaibnya dapat menjaga Sumedang dari marabahaya,” tuturnya.
Lebih jauh ia mengatakan, Uyut Kerang dianggap oleh masyarakat setempat sebagai pendiri Citaleus. Pasalnya Buyut Kerang adalah salah seorang karuhun yang sering berkumpul di Gunung Harendong di Hariang.
“Uyut dianggap sebagai pendiri perkampungan di Citaleus. Makamnya sekarang ada di Dusun Citunggul desa Citaleus kecamatan buahdua,” tuturnya
Menurutnya, Uyut Kerang pada awalnya dia yang menjaga Hariang di perbatasan Tatanyakan Kadan sekarang perbatasan Desa Hariang dan Kampung Ciliang.
“Karena beranak pinak di daerah Ciliang, Citunggul dan Citaleus, maka kemudian dianggap menjadi karuhun daerah ini. Dan sekarang namanya telah dijadikan suatu nama lapangan bola yang ada di Citunggul,” pungkasnya