Menkop UKM, Berharap Koperasi Tak Hanya Bergelut di Ekonomi Marginal Saja

Menkop UKM Teten Masduki bersama pejabat dan pengurus Dewan Koperasi Indonesia

INISUMEDANG.COMMenteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki berharap Koperasi tidak hanya bergerak di sektor ekonomi marginal saja, tetapi lebih ke ekonomi makro seperti Crude Palm Oil (CPO) seperti minyak sawit dan dunia industri. Sebab, ditengah perkembangan zaman dan persaingan yang ketat dalam bidang ekonomi, menyebabkan koperasi harus bergerak cepat.

Menurut Teten, perkembangan koperasi baru 8% di dunia dan 16% di Indonesia. Sehingga, Kemenkop dan UMKM akan terus mengupayakan bagaimana Koperasi ini menjadi pilihan rasional masyarakat ketika mereka ingin berusaha.

“Yang harus dibenahi itu satu adalah ekosistem kelembagaan koperasinya yang saat ini misalnya ada banyak koperasi bermasalah. Misalnya ada Koperasi Simpan Pinjam bermasalah tapi nggak ada solusi kelembagaan yang bisa dilakukan itu sehingga ini juga menurunkan kepercayaan masyarakat. Kita ingin beresin jadi ekosistem kelembagaan Koperasi ini yang kita mau perkuat supaya Koperasi itu juga terus bisa mengembangkan model bisnis dan juga bisa akuntabilitasnya juga cukup baik,” ujarnya usai menghadiri Grand Launching Ikopin University di Jatinangor, Selasa (12/7).

Pengembangan Model Bisnis Koperasi dari Ekonomi Marginal ke Ekonomi Makro

Teten menambahkan, penelitian dan pengembangan kelembagaan koperasi termasuk model bisnisnya akan terus dikembangkan. Termasuk kita ingin Ikopin University ini menjadi gudang pemikiran pengembangan SDM yang unggul untuk pengembangan koperasi ke depan.

Ini Baca Juga :  Harga Daging Sapi Pasca Idul Adha Turun 10 Ribu

“Saya senang sekali berada di sini sekaligus tadi meresmikan launching universitas Ikopin. Tata kelolanya baik ya sehingga tadi isu-isu negatif tentang koperasi juga bisa kita atasi. Nah koperasi kita ingin berikan kesempatan seluas-luasnya untuk di semua sektor usaha. Nah di era web 3 ini dimana Koperasi itu menjadi pilihan,” ujarnya.

Meskipun UMKM itu jumlahnya hampir 65 juta tapi yang sudah masuk dalam kategori wirausaha mapan itu baru 3,18%. Untuk menjadi negara maju minimum 4% kalau kita lihat rata-rata negara maju jumlah pengusahanya itu antara 12 sampai 14%.

Ini Baca Juga :  Sikapi Maraknya Kejahatan Terhadap Anak, Kejari Sumedang Luncurkan Aplikasi "Si Jatinangor"

“Nah kita akan menjadi negara maju di 2045 maka kita perlu mempersiapkan menambah semakin banyak pengusaha kita. Kami dari Kementerian Koperasi ingin mengembangkan dari usaha-usaha UMKM ini tumbuh berkembang menjadi wirausaha bersama yang mana jadi target satu juta wirausaha sampai 2024. Supaya bisa sampai 4%,” tandasnya.