INISUMEDANG.COM – Dusun Cibueuk merupakan salah satu Dusun yang terletak di Desa Padasari Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
Cibueuk saat ini, seolah jadi Kampung Mati karena semua rumah di dusun tersebut ditinggalkan oleh penghuninya belasan tahun yang lalu.
Ditinggalkannya rumah di Dusun Cibueuk bukan tanpa alasan. Pasalnya, warga harus rela meninggalkan rumahnya karena hasil kajian dari badan Geologi yang menyatakan tanah di Dusun itu labil dan harus dikosongkan.
Sebelum menjadi Kampung Mati karena direlokasi akibat dari pergerakan tanah pada tahun 2009 hingga tahun 2010. Kampung Cibueuk yang memiliki berbagai cerita menarik membanggakan.
Hal itu, karena 12 Negara pernah singgah dan hampir semua provinsi di Indonesia sudah mengunjunginya karena memiliki budidaya Vanili kualitas terbaik.
Sesepuh Dusun Cibueuk Entis Sutisna menuturkan. Awal mula dinamakan kampung Cibueuk yaitu diambil dari nama mata air yang berada di akar pohon yang “Rarambueukan” (akar pohon yang lebat) jadilah nama Bueuk sedangkan ‘Ci’ diambil dari istilah air dalam bahasa Sunda ‘Cai’ menjadi Cibueuk yang berlokasi di Cireuntes.
Uyut Alijan Yang Memulai Menamakan Dusun Cibueuk (Kampung Cibueuk)
“Jadi satu kebiasaan warga menyebut sumber mata air tersebut dinamakan sumber mata air Cibueuk. Dan yang memulai menamakan menjadi kampung Cibueuk itu yaitu Uyut Alijan yang sekarang menjadi leluhur Kampung Cibueuk,” Kata Entis kepada inisumedang.com beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Entis mengatakan, Uyut Alijan sangat berjasa bagi warga di Kampung Cibueuk ini. Bahkan, beliau dijadikan luhurnya atau yang dituahkan di Dusun Cibueuk ini.
“Bahkan, pada masa Gubernur Jawa Barat pa Nuryana seringkali datang ke Kampung Cibueuk dan menyarankan untuk kampung Cibueuk dikasih nama Baduy Sumedang karena dengan 40 rumahnya yang tidak lebih ataupun berkurang,” ujar Entis.
Kedatangan Gubernur Jawa Barat datang ke Kampung Cibueuk waktu itu, lanjut Entis. Ketika mendapatkan penghargaan Wana Lestari Satya Nugraha atas keberhasilan kelompok tani sebagai pecinta dan penyelamat lingkungan.
“Kenapa sekarang nama Cibueuk di ganti dengan Padasari?, karena dulu dimekarkan, Padasari, Citimun dan Naluk. Dulu, desa ini mau dinamakan Desa Mulyasari, karena nama Mulyasari sudah ada. Maka dikukuhkanlah nama Desa Padasari ketika era Bupati Sumedang pa Sutarja,” sebut Entis.
Dikatakan Entis, tadinya nama Cibueuk mau dihilangkan. Namun, oleh Profesor Didi dicegah, jangan sampai dihilangkan nama Cibueuk karena asal dan kelahirannya.
“Pa Didi waktu itu membantah keras sampai bilang” Aing ge jadi Profesor teu ngarasa era asli kampung Cibueuk” (Saya juga jadi Profesor tidak merasa malu asli Kampung Cibueuk),” kata Entis menirukan kata-kata Profesor Didi waktu itu.