Banner Iklan bjb

Mendekati Tahun Politik, Marwah Pemilu Kalah Pamor dengan Pilpres

Cost Politik
Ilustrasi (Foto: Internet)

INISUMEDANG.COM – Mendekati tahun politik 2024, yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, gebyarnya kurang dirasakan masyarakat. Belum adanya sosialisasi para calon dewan dan belum adanya keputusan sistem Pemilu indonesia proporsional terbuka atau tertutup menjadi dugaan penyebab kurang meriahnya pesta demokrasi ini.

Padahal, tahapan Pemilu sudah memasuki masa penyerahan berkas bacaleg ke Kantor KPU. Namun, para calon dewan belum memperlihatkan batang hidungnya ke masyarakat.

Pengamat Politik, Apih Djaja Dipraja mengatakan adanya pemilu serentak DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan Pilpres menghawatirkan masyarakat tidak fokus kepada Pileg. Melainkan konsentrasi masyarakat akan tertuju ke Pemilihan Presiden (Pilpres).

Sebab, calon Pilpres lebih sedikit daripada calon legislatif. Sehingga dugaan tidak akan efektifnya Pileg diragukan.

“Pemilu tahun ini masyarakat akan tertuju ke Pilpres. Sebab, masyarakat sangat menginginkan perubahan terhadap bangsa ini. Adapun peran anggota dewan, lanjut kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya Jumat (12/5/2023).

“Apa tugas pokok dan fungsi dewan saat ini? Kontrol, pengawasan, dan pendampingan, saya kira belum dirasakan masyarakat. Hanya satu dari puluhan anggota dewan saja yang bersuara,” katanya.

Menurut Apih, trust atau kepercayaan masyarakat akan anggota legislatif ini kian memudar karena dia menganggap dewan hanya bekerja untuk kepentingannya sendiri dan parpol. Tidak berdasarkan kepentingan masyarakat banyak dan keluhan warga.

“Makanya biar gagah seger, dewan itu harus memperhatikan kepentingan rakyat. Sok turun ke lapangan serap aspirasi masyarakat, jangan diem-diem bae di kantor,” tandasnya.