Kisah Ringkas Jaman Kerajaan Sumedang Larang Mulai Masuk Islam di Sumedang

Kerajaan sumedang larang
Mahkota Binokasih

INISUMEDANG.COM – Dalam Buku serial Prabu Geusan Ulun dikisahkan pada zaman dahulu Di pinggir sungai Cisugan ada satu kerajaan namanya yaitu Sumedang Larang.

Keraton Sumedang Larang berdiri ditempat tersebut agak tinggi. Seperti Pasir leutik. Keadaan tanah kerajaan sangat luas persegi dan rata, sebelah utara kerajaan kelihatan gunung Kacapi dan sebelah Selatan ada Gunung Palasari.

Saat ini bekas kerajaan Sumedang Larang terkenal dengan nama kutamaya masuk ke Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Selatan. Sayangnya bekas kerajaan saat ini sudah tidak terlihat. Sudah rusak tergerus oleh air sungai Cisugan dan sebagian sudah jadi persawahan.

Ini Baca Juga :  Kepala Dinas dan Camat di Sumedang Diminta Ambil Keputusan Berdasarkan Data dan Fakta

Yang masih ada sampai sekarang tinggal pohon Hanjuang umurnya diperkirakan sudah ratusan tahun, konon yang menanamnya yaitu embah Jaya Perkosa, sebagai raja Sumedang Larang kala itu yaitu Prabu Linggawastu.

Anaknya Prabu Linggahuang. Raja Sumedang tersebut masih keturunan dari Prabu Siliwangi Raja Pajajaran.

Ratu Pucuk Umun Dinikahkan Ke Pangeran Santri, Sejak Itu Seisi Sumedang masuk Islam

Prabu Linggawastu mempunyai satu anak perempuan yang tekenal dengan nama ratu Pucuk Umun alias Ratu Inten Dewata. Prabu Lingga Wastu dan anaknya yang bernama Ratu Pucuk Umun masih beragama Budha.

Dikisahkan Prabu Linggawastu berangkat ke Cirebon hendak bertemu dengan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Ia bermaksud menjodohkan putrinya yaitu Ratu Pucuk Umun dengan muridnya yang nantinya terkenal dengan nama pangeran Santri. Kanjeng Sunan Gunung Jati menerima maksud Prabu Linggawastu tersebut dengan satu syarat.

Ini Baca Juga :  Monpera, Balikpapan: Menyaksikan Keindahan Matahari Terbenam Sambil Mengenang Para Pahlawan

“Teu aya halanganana, barudak dikawinkeun. Ngan lamun engke boga budak, wayahna eta budakna teh kudu jadi Islam. Sabab agama bapana Islam”, saur Sunan Gunung Jati.

“Kahartos pisan ku sim kuring. Nu ngagem agama Buda di Sumedang, mung samet sim kuring. Engke mah tangtosna raja Sumedang diganti ku incu urang, agama urang Sumedang tangtu bakal jadi Islam,” saur Prabu Linggawastu.

Selanjutnya Ratu Pucuk Umun dinikahkan ke Ki Gedeng alias Pangeran Santri. Sejak itu seisi Sumedang masuk Islam.

Ini Baca Juga :  Inspektorat Sumedang Periksa Soal Dugaan Ijon Anggaran Desa Mekarmukti

Selanjutnya Pangeran santri mempunyai Enam putra anak pertama benama Raden Angkawijaya yang dikenal dengan nama Pangeran Geusan Ulun sedangkan adik-adiknya yang dikenal dengan nama Kyai Rangga Haji, Kyai Demang Watang Walakung, Santowan Wirahadikusumah yang mempunyai silsilah dengan anak cucu di Pagaden Kabupaten Subang. Adiknya lagi terkenal dengan nama Santowan Awiluar dan Santowan Cikeruh.

Sumber: Tatang Sobana dalam buku bahasa Sunda serial Babad Sumedang Prabu Geusan Ulun