Arman pun mencoba peralihan dengan bekerja di beberapa bengkel motor untuk menyambung hidup dan menabung untuk membuka bengkel. Namun, bekerja sebagai kuli di bengkel orang lain, bak menggali emas di gunung batu susahnya minta ampun.
Arman juga sempat bekerja di bengkel milik pamannya di bilangan Bypass Cicalengka Kabupaten Bandung. Lagi-lagi, untuk menjadi kaya memang susah. Honor Arman bekerja hanya cukup untuk makan dan membeli kunci kunci peralatan bengkel yang didapatkan dengan mencicil.
Kini, dari hasil bekerja serabutan di bengkel, Arman bisa membeli perlengkapan bengkel dan beberapa sparepart motor di kamarnya.
Arman mengaku, tidak ingin memberatkan orang tua dengan meminta modal. Tetapi dia ingin berdiri dengan kaki sendiri merintis usahanya dari Nol. Padahal, kakanya yang pertama bekerja di deler di Cicalengka. Dan kakaknya yang kedua bekerja di counter HP di BEC Bandung.
“Ada kepuasan tersendiri ketika kita membuka usaha sendiri. Meski alakadarnya tetapi puas. Mudah mudahan ada rijkinya saya membuka bengkel di pinggir jalan,” katanya.