Jauh Dari Keluarga, Ini Cerita Petugas Chek Point Penyekatan

Pos Penyekatan - IniSumedang.Com
KELELAHAN: Beberapa petugas chek point kelelahan saat menjaga arus mudik agar tidak terjadi lonjakan pemudik di Pos Chek Point Cibeusi Jatinangor. Foto : IMAN NURMAN

“Kumpul ya ingin lah, tapi kan sekarang gak boleh mudik. Ya virtual saja lewat video call. Intinya, tugas ini mulia demi memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Sumedang,” ujarnya.

IPTU Ucu menambahkan, suka duka di posko chek point. Sukanya, disaat dia bangga bisa bertugas ikut menyukseskan program pemerintah memutus mata rantai Covid 19. Dukanya, disaat makan sahur dan buka yang seadanya. Kadang dengan mie instan cup kadang ada kiriman dari donatur.

“Menyembuhkan kejenuhan, disaat tidak ada pemudik, ya kami sering bercengkrama, main HP, dan baca baca berita di koran dan media sosial. Ya, pokoknya sebisa bisa dibuat enjoy biar tidak jadi beban,” imbuhnya.

Menurut Ucu, Jatinangor itu sebagai gerbang masuk kabupaten Sumedang dari arah barat. Sehingga harus benar benar ekstra menjaga pemudik agar tidak masuk ke Sumedang, kecuali dilengkapi surat resmi dan surat bebas Covid.

Yang utama, menjaga posko disaat malam ketika banyak petugas yang kelelahan. Disaat lenggang, biasanya pemudik memanfaatkan waktu lenggang petugas. Sehingga fungsi padal (kepala pengendali) mengingatkan anggotanya agar selalu terjaga. Caranya, bisa diajak ngobrol atau bernyanyi melalui aplikasi HP di posko.

Ini Baca Juga :  Kapolsek Pamulihan Sowan ke Pimpinan Ponpes As Syifa Walmahmudiyah

“Ya kadang anggota nyanyi di HP, main game, mencoba agar tetap terjaga disaat masyarakat tertidur pulas. Kadang gantian, ada yang tidur ada yang terjaga. Pokoknya banyak cerita di posko chek point,” ujarnya.

Ucu menambahkan, mengantisipasi lonjakan pemudik atau arus balik pada tanggal 24 Mei seiring sudah masuk kerja dan sekolah anak anak, diharapkan petugas berjaga ketat.