INISUMEDANG.COM – Upaya memudahkan program kerja dalam dunia Koperasi, IKOPIN University bersama Kemenkop dan KMP Arya Dhana Wisesa menggelar Stadium General Membangun Regulasi Aplikasi Teknologi Informasi yang Bersahabat bagi Koperasi, di Gedung Graha Suhardani Kampus Ikopin Jatinangor, Senin 27 Mei 2024.
Acara yang dihadiri Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi itu turut pula dihadiri Direktur Pengembangan Usaha UMKM dan Koperasi Bappenas, Mahamti Parwitasari, Ketua Indonesia Consortium Cooperative Innovation (ICCI), Firdaus Putra dan perwakilan mahasiswa Ikopin University.
Rektor Ikopin University, Prof. Dr. Ir Agus Pakpahan dalam sambutannya mengatakan dengan teknologi informasi akan memudahkan manusia dalam beraktivitas dan membuat biaya murah. Sebagai contoh, sebelum adanya telepon, orang harus menyampaikan pesan lewat tatap muka atau pergi langsung ke lokasi yang dituju. Nah, dengan adanya telepon, orang dengan mudah bisa memangkas biaya dan waktu.
“Masih ada edukasi mencari solusi, nah kalau nggak ada teknologi digital informasi itu sangat mahal harganya. Berapa biaya waktu nggak ada telepon dulu. Nah sekarang Teknologi Informasi sudah tersedia, tinggal otaknya mampu nggak mengolahnya,” ujarnya.
Rektor menambahkan , dengan banyaknya sistem digital ini, mudah-mudahan semua dunia perekonomian termasuk dunia koperasi bisa bangkit. Karena ada informasi ada komunikasi, dan ada edukasi akan lahir nanti solusi-solusi yang beragam.
Menurut kondisi situasi terkini memang dunia digital memudahkan semua urusan. Sehingga lahir istilah The Man Behind The Gan. Penggunaan teknologi informasi di dunia Koperasi misalnya, rapat akhir tahun (RAT) yang pesertanya ratusan bahkan ribuan, bisa digelar dengan zoom meeting atau webbinar. Sehingga memudahkan peserta berinteraksi.
Kemudian, dalam dunia laporan keuangan, bisa memanfaatkan aplikasi yang ada sehingga tak perlu menghitung jumlah uang kas masuk dan keluar. Sehingga pembagian SHU dalam rapat RAT pun bisa dengan automatis keluar dan dapat diakses semua pihak.
“Nah dengan Stadium General ini, kurang lebihnya kira-kira mencari solusi Aplikasi apa yang cocok digunakan untuk kemajuan Koperasi. Nah itu nanti orang teknik yang jawab. Dan masalah apa di lapangan yang memerlukan solusi,” katanya.
Oleh karena itu, stadium general ini sebetulnya ingin membangun regulasi Aplikasi Teknologi Informasi yang Bersahabat bagi Koperasi. Bagaimana meningkatkan Koperasi di seluruh lapisan masyarakat dan flatpon flatpon digital.
Terkait dengan maraknya pinjaman online (Pinjol), diakui rektor memang di negeri kita sedang terjadi asimetrik information dalam bidang finansial. Oleh karena itu caranya adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam penyebaran informasi bank-bank formal terkait pinjaman, sebaiknya menggunakan aplikasi yang menyasar sampai masyarakat kelas bawah.
“Ya mudah-mudahan Koperasi ini terutama koperasi-koperasi simpan pinjam dengan bunga yang murah, dan tidak ada anggunan, bisa menggantikan peran pinjol apalagi Bank emok,” tandasnya.