INISUMEDANG.COM – Menghadiri upacara kemerdekaan RI di periode kedua menjabat sebagai anggota DPRD Sumedang dari Fraksi Golkar, Asep Kurnia akan fokus memperjuangkan aspirasi warga Cimanggung. Salah satu yang menjadi bagian tugas DPRD Sumedang khususnya dari Dapil 5 akan mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah Kecamatan Cimanggung.
Kemudian, masalah pekerjaan rumah yang belum terselesaikan yakni infrastruktur dan pembangunan Puskesmas dengan Tempat perawatan (DTP).
“Di hari kemerdekaan ini rata-rata warga mengucapkan selamat, karena baru beberapa hari yang lalu kita dilantik menjadi anggota DPRD 2024-2029. Nah kemudian dari makna ucapan selamat itu sebenarnya mereka juga berharap kan kepada wakil rakyatnya hal-hal yang berkaitan dengan misalnya kesejahteraan, infrastruktur bagi wilayah mereka dan mempermudah mencari lapangan kerja,” ujarnya usai menghadiri Upacara Kemerdekaan di Lapangan Sepakbola Cimanggung, Sabtu (17/8/2024).
Khusus untuk wilayah Jatinangor dan Cimanggung DPRD dapil 5 masih mempunyai PR besar terutama berkaitan dengan infrastruktur yang belum tertata dengan baik. Masih ada kondisi-kondisi infrastruktur terutama jalan juga yang masih rusak dan perlu diperbaiki. Kemudian misalnya penerangan jalan umum.
Bahkan yang paling dekat di depan pasar Parakanmuncang ini masih belum teramat dan perlu penanganan serius.
“Di periode kedua ini saya mungkin dengan teman-teman anggota DPRD yang baru nanti harus lebih kerja keras, untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada wakil rakyatnya. Kemudian misalnya kita di dewannya enggak boleh leha-leha, untuk bisa mewujudkan dan meyakinkan pemerintah daerah untuk mewujudkan harapan tersebut,” ujarnya.
Harapan itu, lanjut Akur misalnya dalam hal ketika PPDB, penerimaan siswa baru harus Dikaji ulang karena semua orang tahu mau melanjutkan ke SMA Negeri. Sementar SMA negerinya hanya satu. Sedangkan jumlah SMP nya sangat banyak. Sehingga akhirnya apa yang terjadi di sini, banyak warga Cimanggung yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri menjadi tidak bisa. Mereka dengan terpaksa harus menyekolahkan ke SMA swasta yang tidak didanai 100 persen anggaran pemerintah.
“Oleh karena itu juga jangan dibiarkan terus seperti ini, harus ada jalan keluar sehingga setiap tahun tidak menjadi masalah langganan. Karena kalau adanya masalah langganan Artinya kita anggota DPRD plus pemerintah daerah belum berhasil mencarikan solusi terhadap permasalahan yang langganan itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, di periode kedua ini kita khususnya Fraksi Partai Golkar akan khusus fokus mengentaskan miskin ekstrim di wilayah Cimanggung. Secara bertahap kita akan dorong Pemda untuk bisa menurunkan miskin ekstrem yang ada di Cimanggung.
“Masa sih di kawasan industri tapi ada warganya yang miskin ekstrim, artinya miskinnya miskin sekali. Oleh karena itu bagaimana caranya di periode kedua ini miskin ekstrim itu kalau bisa kita hilangkan, kalau yang miskin agak sulit kalau miskin ekstrem Mestinya Bisa kita hilangkan,” ujarnya.
Misalnya, miskin ekstrimnya di sini ada dua tiga orang di desa tertentu. Nah, bagi desa yang dekat pabrik, kenapa tidak memprioritaskan warga miskin ekstrem untuk bekerja. Kita dorong supaya dia punya penghasilan karena kalau miskin ekstrim itu artinya dia punya penghasilannya di bawah Rp10.000 per hari.
“Kita tarik kemudian latih kerjakan di pabrik supaya dia bisa mengangkat kesejahteraan keluarganya, yang tadinya miskin ekstrim jadi miskin biasa. Kalau kita tidak berhasil mengatasi persoalan seperti itu buat apa Ada anggota dewan, kira-kira begitu,” katanya.
Oleh karena itu kembali ke awal kenala warga begitu apresiasi atau antusias ingin difoto dengan anggota dewan, sebetulnya mereka menyampaikan harapan dan aspirasi kepada kami. Mengucapkan selamat itu sebenarnya peringatan kepada anggota dewan mau mengerjakan apa selama 5 tahun kedepan.
Satu lagi, terkait dengan Puskesmas dengan tempat perawatan (DTP) itu sudah ada, juga cepat dieksekusi ini kan sudah bertahun-tahun bahkan katanya Pemda sudah menganggarkan untuk membeli lahan untuk revitalisasi Puskesmas DTP Cimanggung.
“Pasar dan Puskesmas sudah bertahun-tahun persoalan kaitan dengan Puskesmas layanan kesehatan kemudian pasar ini kan sudah bertahun-tahun sehingga harus secepatny dieksekusi,” tandasnya.