INISUMEDANG.COM – Akhir-akhir ini dunia maya dihebohkan dengan ulah hacker Bjorka yang membocorkan data pelanggan Indihome, KPU, nomor HP Indonesia, hingga dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo.
Lewat akun Twitter-nya yang baru dibuat pada 9 September lalu, @bjorkanism sudah mengantongi lebih dari 135 ribu followers.
Meski baru dibuat, ternyata akun Twitter Bjorka tidak berumur lama. Karena hingga tulisan ini di publish akun tersebut sudah hilang dari platform.
Dikutip dari Liputan6.com akun @bjorkanism, yang ditampilkan hanyalah laman bertulisan “Account Suspended” atau “Akun Ditangguhkan” karena akun ini telah melanggar aturan.
Sebelum ditangguhkan, Bjorka sempat membagikan informasi data atau doxing pejabat tinggi lainnya. Seperti Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain itu, Bjorka juga mencutikan,”@Twitter saya bertindak dengan baik dan tidak melanggar aturan apa pun. Namun juga nanti kamu masih menonaktifkan akun saya karena dari pemerintah Indonesia, kamu harus malu.!”
Sontak, hilangnya akun Bjorka dari Twitter langusung menyulut berbagai reaksi dari warganet.
Ada Kebocoran Data Registrasi SIM Card
Hacker Bjorka sebelumnya menjual data pengguna sampai mengumbar ada kebocoran data registrasi SIM card prabayar yang isinya. Meliputi NIK, nomor KK, nomor telepon, dan tanggal registrasi.
Bahkan, ia juga membeberkan data pribadi Menkominfo Johnny G Plate dan mengaku mempunyai dokumen rahasia Presiden RI milik Joko Widodo (Jokowi). Terakhir, Bjorka juga mengatakan siapa otak pembunuhan aktivis Munir pada 2004 silam.
Seperti diketahui, Bjorka merupakan sosok yang saat ini menghebohkan dunia internet dan membuat pemerintah Indonesia mulai ketar ketir. Bjorka adalah hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bahkan, Bjorka juga mengklaim telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nama ‘Bjorka’ muncul terkait peretasan data dari Indonesia sejak Agustus lalu. Kemunculannya, termasuk pernyataan-pernyataannya, diketahui lewat situs forum breached.to. Selebihnya, sosoknya tentu saja misterius.
Bjorka mengatakan, dirinya telah menjual sebanyak 105 juta data milik warga negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga mengklaim telah mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia, yang terdiri atas NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.