INISUMEDANG.COM – Mungkin sebagian orang banyak yang belum mengetahui bahwa di Kabupaten Sumedang ada Gunung Kerenceng yang letaknya berada di Kecamatan Cimanggung.
Adapun jalur yang bisa ditempuh ke Gunung Kerenceng ini, ada di dua desa, Desa Sindulang Kampung Jambu Aer dan kampung Sayuran, serta Desa Tegalmanggung di kampung Situhiang.
Berbicara tentang Gunung, tentunya memiliki cerita yang berbeda dan tidak jauh dengan cerita mistis didalamnya.
Tak terkecuali di Gunung Kerenceng ini, pengalaman mistis dialami oleh sekelompok Pendaki Gunung Kerenceng di Kabupaten Sumedang Jawa Barat ini.
Dimana para pendaki ini, diganggu oleh suara teriakan atau tangisan seorang wanita di malam hari ditengah dinginnya suhu udara gunung kerenceng yang menusuk tulang itu.
Suara wanita yang teriak dan menangis kencang itu tidak terlihat wujud hanya suaranya yang menangis seolah sedang disakiti.
Kejadian menyeramkan yang dialami sekelompok pendaki ini. Diabadikan oleh pria yang bernama Riki Nurhafitri di akun tiktok pribadinya dan diunggah pada hari Selasa 29 Juni 2021 lalu.
Suara Tangisan di Gunung Kerenceng, Diabadikan Dalam Video Tiktok
Dalam vidio tiktok itu, Riki mengabadikan suara tangisan wanita saat dirinya bersama teman temannya mendaki Gunung Kerenceng pada malam hari.
Dalam vidio itu, Riki menceritakan situasi dan kondisi dalam mendaki pada malam hari yang disertai dengan hujan yang sangat lebat. Hingga para pendaki itu memutuskan untuk berteduh sejenak hingga sampai mendirikan tenda agar tidak basah kuyup.
Riki menjelaskan dalam vidionya, bahwa mendaki di malam hari itu, sangat memicu adrenaline yang luar biasa, waktu pada hujan lebat dan hingga mendirikan tenda itu pada pukul 22.00 WIB.
Setelah tenda berdiri, lalu istirahat sambil memasak air panas untuk membuat kopi dan teh panas. Tak terasa waktu berjalan sambil ngobrol waktu menunjukkan sudah pukul 02.00 WIB.
Ketika akan beristirahat karena sudah mulai dihinggapi rasa ngantuk, tiba tiba terdengar ada teriakan wanita meminta tolong yang terdengar jelas.
Anehnya, suara teriakan wanita yang meminta tolong itu tidak terlihat wujudnya, dan ketika semua berhamburan keluar tenda untuk melihat dan kebetulan hujan pun sudah reda.
Namun, semakin terus mencari cari suara teriakan wanita itu dengan penasaran dan takut. Anehnya semakin terus mencari semakin jelas suara teriakan dan tangisan wanita tersebut.
Disaat pencarian itu, salah seorang rombongan pendaki itu mengumandangkan Adzan dan berdoa. Tapi teriakan dan tangisan itu malah makin keras, dan tetap masih tidak menampakan wujudnya.
Akhirnya, para pendaki mengabaikan suara tangisan itu, dan keesokan harinya pendakian dilanjutkan kembali. Hingga mencapai puncak hingga kembali lagi dalam keadaan selamat.