Catat! Santri Tidak Harus Jadi Kiai

Wakil ketua PBNU KH. Zulfa Mustofa (Istimewa)

INISUMEDANG.COM – Di pondok pesantren memang para santri wajib mempelajari dan memahami ilmu agama, akan tetapi hal ini bukan berarti lulusan pesantren nantinya cuma bisa menjadi Kiai, ustadz atau guru ngaji saja.

Ilmu agama adalah komponen wajib yang harus dimiliki oleh para santri sebagai penyetara ilmu-ilmu umum nantinya.

“Lulusan pesantren bisa jadi apa saja asal profesi tersebut baik dan halal. Santri bisa menjadi, teknokrat, menteri, polisi, bahkan presiden. Sudah banyak sekali lulusan dengan background pondok pesantren yang sukses mematahkan perspektif masyarakat tentang “Lulusan pesantren bisa jadi apa?” kata Wakil ketua PBNU KH. Zulfa Mustofa dilansir IniSumedang.Com di kanal NU Jabar.

Ini Baca Juga :  CBP Fair Cara Al Ma'soem, Lulusannya Banyak Diterima di Perguruan Tinggi Negeri

Menurutnya, santri bisa jadi apapun, karena di ponpes santri gembleng Ilmu agama dan tatakrama. Sehingga santri tidak harus hanya jadi Kiai, ustadz dan guru ngaji.

“Santri dididik itu kan supaya tadi memiliki memiliki ilmu agama dan adab. Sesudah dia tamat, mau jadi kiai mau jadi polisi, mau jadi Bupati, mau jadi teknokrat boleh boleh saja,” ujarnya.

Ia bersyukur santri lulusan pesantren sudah banyak yang menjadi pejabat eksekutif, legislatif bahkan menjadi ilmuwan.

“Alhmdulillah kalau kita punya bupati sambutannya fasih, punya polisi alumni pesantren saya senang pak. Saya justru Kalau kelililing itu mendatangi PCINU di Eropa, dan di Jepang saya ketemu Mustasyar NU Profesor Abdul Ajiz ia profesor Nuklir,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Terkendala Jaringan Internet, PPDB SMP di Sumedang Diperpanjang

Bahkan, sambung KH Zulfa Mustofa, dirinya mengaku bertemu profesor ahli tambak asal Wonosobo di Kanada, dengan murid-muridnya yang asli orang dari kanada.

“Saya belum lama juga ketemu doktor dari pesantren seorang Doktor Matematika dari Amerika. Dan kemudian dari australia itu begitu ketemu dengan KH.Ma’ruf Amin ajudanya bilang. Sini nomer HP mu kita butuh yang kaya begini kata kyai ma’ruf catet nomer Hp nya,” jelasnya.