Baru Tahu, Ternyata Bung Karno Pernah Menginap di Gedung Negara Sumedang

Gedung Negara

INISUMEDANG.COM – Mungkin hanya sebagian kecil warga mengetahui jika Presiden RI pertama Ir Soekarno atau akrab disapa Bung Karno pernah menginap di Gedung Negara Sumedang.

Menginapnya Bung Karno di Gedung Negara Sumedang ini. Tercatat di dalam Penelusuran Arsip Sejarah Pemerintahan Sumedang periode Masa Penduduk Jepang Tahun 1942 – 1945.

Dimana berkunjungnya Bung Karno itu, terjadi pada Pemerintah Kabupaten Sumedang dibawah Pemerintahan R. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata.

Presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno berkunjung ke Sumedang karena sebelumnya sudah terjalin hubungan emosional antara R. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata dengan Bung Karno ketika keduanya pernah sama sama bertempat tinggal di Gang Jaksa Bandung.

Ini Baca Juga :  MUSCAB APDESI Sumedang Kembali Diundur, Ini Alasannya

Saat itu, rapat raksasa digelar di Alun-alun Sumedang, Bung Karno berpidato dengan berapi-api diatas Babancong, bendera Nasional Indonesia

“Merah Putih” berkibar di sepanjang jalan dan Bung Karno bermalam di Gedung Negara Sumedang. Dengan dihibur kesenian tari-tarian klasik, Tari Topeng dan Wayang Wong kesukaannya.

Selanjutnya penyelenggaraan pemerintahan di Sumedang sebagai penjabaran dari Kabinet Presidentil. Maka di Sumedang mulai dibentuk Kantor-kantor Vertikal seperti: Kantor Penerangan, Sosial, Pendidikan dan Kebudayaan, Kejaksaan, Pengadilan, Kepolisian.

Seperti diketahui, berdasarkan Sejarah Masa pendudukan Militer Jepang menghadapi tahap akhir melakukan penjajahannya di Indonesia. Ketika Sekutu (Amerika Serikat) menjatuhkan “Bom Atom” pertama di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Disusul dengan dijatuhkannya “Bom Atom” kedua dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 atas perintah Presiden Harry S. Trumann.

Ini Baca Juga :  Berdiri Ratusan Tahun, Inilah Sekilas Sejarah Lapas Sumedang

Peristiwa tersebut memaksa Kaisar Hirohito menyatakan penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu yang secara resmi dilaksanakan dalam suatu upacara diatas geladak kapal perang USS Missouri di Tokyo Bay pada tanggal 2 September 1945.

Jepang Menyerah Tanpa Syarat Pada Tanggal 12 September 1945 di Singapura

Namun demikian diluar daratan Jepang sendiri Balatentara Dai Nippon baru menyatakan menyerah tanpa syarat pada tanggal 12 September 1945 di Singapura. Dengan demikian maka kemerdekaan rakyat Indonesia yang diproklamirkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia di Jakarta, sebelum Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Hal ini memberi makna bahwa kemerdekaan Republik Indonesia merupakan bukti dari perjuangan rakyat Indonesia bukan hadiah dari Jepang.

Ini Baca Juga :  Tangani Banjir Perbatasan, Bupati dan Wali Kota Bandung Sepakat Bangun Kolam Retensi

Gema Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia di Jakarta didengarkan pula oleh para pejuang di Kota Sumedang, pekik “Merdeka” bergemuruh di Gedung kediaman Bupati Sumedang R. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata.

Para pejuang Sumedang berkumpul mendengarkan pidato para pemimpin Bangsa Indonesia melalui pesawat radio (yang masih langka saat itu karena dilarang oleh Militer Jepang).