INISUMEDANG.COM – Warga Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung mengeluhkan terkait jalan rusak yang membahayakan pengendara motor dan pengguna jalan. Jalan status Kabupaten Sumedang itu membentang dari Tugu batas desa Sindangpakuon sampai wisata Alam Curug Sindulang sepanjang 11 kilometer.
Berdasarkan pantauan, memang jalan itu menjadi akses warga di tiga desa yakni Desa Cimanggung, Tegalmanggung dan Sindulang ke kantor kecamatan Cimanggung dan pusat kota Sumedang. Akibat Jalan Rusak itu, banyak pengendara motor yang terjatuh dan ada sebuah truk mogok di Tanjakan lalu melindas motor di belakangnya yang terjadi pada Minggu (16/1/2022) sekira jam 7.30.
“Truk pengangkut hewan ternak di Tanjakan Dusun Cinangka RW 04 depan Kantor Desa Cimanggung, mogok dan Mundur lagi. Dibelakang ada motor supra fit milik Ayong warga Dusun Bendungan RW 03, motor ringsek terlindas truk. Beruntung orangnya selamat karena loncat ketika kejadian,” kata saksi mata yang juga warga sekitar, Resa Teguh kepada INISUMEDANG.COM, Senin, 17 Januari 2022.
Selain Jalan Rusak Juga Sempit
Menurut Resa, jalan tersebut selain rusak juga sempit. Sehingga jika ada kendaraan berpapasan yang satu harus berhenti dulu. Dan jalan dengan kecepatan rendah. “Diduga truk berhenti karena ada kendaraan lain, terus mati mesin dan Mundur lagi,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu Kadus 1 Deden Kumar membenarkan jika jalan itu rusak parah dan seperti walungan saat. Jika ada kendaraan, harus melaju pelan lantaran kondisi jalan berbatu dan bolong bolong. Trek jalan yang menanjak dan sempit membuat pengendara harus ekstra hati hati ketika melintas.
“Itu memang jalan status kabupaten sehingga kewenangannya ada di kabupaten Sumedang. Sehingga tidak bisa dicover oleh dana desa. Warga berharap secepatnya ada perbaikan jalan terutama ini sudah lama tak diperbaiki sejak 2014 lalu,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan dan agar tidak terlalu rusak, warga swadaya menambal jalan dengan semen dan pasir. Namun, karena banyaknya titik yang rusak sehingga tidak bisa semua ditambal dengan dana swadaya.
“Yang tanjakan dan titik rusak terparah yang didahulukan. Selebihnya belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran,” tandasnya.