INISUMEDANG.COM – Yanthi Suzanti SE, mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Ma’soem University tercatat sebagai lulusan mahasiswa tertua yakni 60 tahun dibandingkan mahasiswa lainnya. Wanita kelahiran Bandung, 24 Mei 1963 silam ini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Ma’soem pada Juli 2018 lalu.
Nenek dua cucu ini mengaku menunda perkuliahan karena bersikeras menyekolahkan dulu adik dan anak-anaknya sampai kuliah, baru mendaftar sebagai mahasiswa SI di Ma’soem University.
“Saya lulus SMA tahun 1982, kemudian melamar bekerja di tahun yang sama ke Al Ma’soem. Alhamdulilah diterima, bekerja selama 40 tahun, alhamdulilah bisa menyekolahkan anak dan adik adik saya sampai kuliah. Bahkan anak saya sampai S2 yang satu di UI, yang satu di ITB. Saya mengalah dulu untuk adik adik saya,” ujarnya kepada wartawan usai prosesi wisuda, Sabtu (3/9/2022).
Menurutnya, keinginan kuat dirinya sampai melanjutkan ke perguruan tinggi cita-citanya dari kecil. Namun, karena ingin menyekolahkan dulu adik dan anaknya, sehingga upah selama bekerja di Al Ma’soem dipakai biaya sekolah adik adiknya. Penghasilan suaminya yang hanya pensiunan PT Dirgantara Indonesia, membuatnya memiliki sikap kerja keras dan pantang menyerah.
Tekad Kuliah, Untuk Menghargai Diri Sendiri
“Tekad saya kuliah, karena ingin menghargai diri sendiri yang selama ini telah keras terhadap diri sendiri. Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa, dan ingin memotivasi kepada anak muda bahwa orang tua juga bisa. Juga memotivasi anak saya yang bekerja di kantor pusat Al Ma’soem juga,” katanya.
Lulusan Ma’soem University peraih IPK 3.79 ini juga ingin membuktikan kepada tempat dirinya bekerja bahwa meskipun usianya tak muda lagi, namun bisa meraih prestasi dan menyelesaikan studi sarjana. Selain itu juga ingin memotivasi ke anak anaknya bahwa pendidikan itu penting.
“Anak saya yang pertama kelahiran 1986, dia lulusan S2 Universitas Indonesia, dan memiliki dua Anak. Sementara anak kedua kelahiran 1993, Lulusan S2 ITB,” ucap ibu yang tinggal di Buahbatu Bandung ini.
Lain halnya dengan Yanthi, mahasiswa tertua, ada juga Yunita Sri Wulandari SE, Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang tercatat sebagai mahasiswa termuda. Gadis kelahiran Kebumen tahun 2000 silam ini mulai masuk Ma’soem University pada 2018 silam dan lulus tahun 2022. Selain mahasiswa termuda, Yunita juga peraih nilai IPK tertinggi kedua yakni 3.92.
Beasiswa Dua Semester Karena Meraih IPK Tertinggi
Menurutnya, untuk masuk kuliah memang biaya orang tua ditambah beasiswa selama dua semester karena meraih IPK tertinggi. Perempuan yang bercita-cita menjadi ahli sekaligus praktisi bidang perbankan syari’ah ini ternyata memiliki bakat keahlian di bidang informasi teknologi (IT) dan pemasaran digital.
“Masuk Al Ma’soem tahu dari ayah karena ayah bekerja di Majalaya. Namun, saya tinggal di Kebumen bersama nenek sejak SD sampai SMA. Baru kuliah pindah ke Majalaya di Tempat ayah kerja,” ujar alumnus SMAN 2 Kebumen ini.
Anak pertama dari 2 bersaudara ini mengaku puas kuliah di Al Ma’soem. Sebab, dari aspek tenaga pengajarnya sudah cukup mumpuni untuk sekelas Universitas baru. Bapak dan Ibu dosennya sudah sangat luar biasa dalam mengajar selalu memberikan pengalaman-pengalaman baru berdasarkan hasil penelitian dan teknis.
“Nah kalau dari segi administrasi sudah sangat baik. Managemen dan pelayanan serta fasilitas yang diberikan sudah sangat baik. Setingkat universitas swasta dengan biaya yang sangat terjangkau sudah sangat cukup dan unggul dibandingkan dengan Universitas lain yang sudah lama berdiri,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, Al Ma’soem ditunjang dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Ma’soem Group sehingga praktik mahasiswa bisa mendapatkan banyak pengalaman ketika magang dan praktik kerja lapangan.