INISUMEDANG.COM – Ruas jalan raya provinsi tepatnya di jalur Lebakjati – Selaawi Desa Pasirbiru Kecamatan Rancakalong seringkali terjadi banjir secara mendadak ketika hujan cukup besar pada bulan-bulan terakhir ini, membuat warga resah.
Keresahan itu tersebut, karena banjir dadakan tersebut mengalir ke wilayah pemukiman padat penduduk hingga rumah mereka tergenang air. Hal itu dirasakan setiap hujan turun cukup deras.
Jalan raya tersebut seolah menjadi saluran air yang nyaris menyerupai sungai deras dengan ketinggian air selutut orang dewasa.
“Jika hujan turun di sore hari, maka banjir terjadi dimalam hari. Sementara di pagi hari, banjir sudah surut karena merambah membanjiri ke pemukiman penduduk. Bahkan parahnya lagi, air banjir itu masuk kedalam rumah warga,” kata salah seorang Warga Pasir Biru Haris.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Pasirbiru Kecamatan Rancakalong, Dadan Rahmat Rohdiana menurutnya, banjir yang sering terjadi di ruas jalan provinsi itu, akibat tidak adanya drainase atau saluran air pada kanan-kiri di ruas jalan raya tersebut.
Diakuinya, banjir juga mengalir ke sejumlah pemukiman penduduk, terutama yang paling parah ke pemukiman warga Dusun Cimanglid karena posisinya paling bawah dari posisi jalan provinsi tersebut.
“Kami sering mendapat laporan dan keluhan warga akibat banjir dadakan tersebut. Namun tidak hanya laporan, kami juga merasakan banjir merambah dan menggenang halaman dan ruang kantor desa karena posisinya pinggir jalan provinsi ini,” kata Dadan saat ditemui di Ruang kerjanya, Rabu (24/03/2021).
Kendati demikian, sambung Dadan, Pemerintah Desa maupun Kabupaten tidak bisa berbuat banyak karena jalan tersebut statusnya jalan provinsi, sehingga kewenangan ada dipemerintah provinsi.
Jika dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD) atau Dana Desa (DD) untuk membangun drainase, kata Dadan, maka desa ini sudah menyalahi aturan karena jalan tersebut bukan kewenangan desa.
“Untuk menyikapi banjir di ruas jalan provinsi itu, maka pemerintah desa mengambil langkah dengan membuat proposal permohonan pembangunan drainase di kanan-kiri jalan. Proposal tersebut disampaikan kepada DPRD provinsi yang hingga saat ini masih menunggu realisasi,” tandasnya.