Untuk Kesekian Kalinya, Barang di Proyek Tol Cisumdawu Digondol Maling

pemasangan grinder
IMAN NURMAN PEMASANGAN GIRDER: Mesin launcher sedang memasangkan girder di Simpang Susun Cileunyi.

INSUMEDANG.COM – Progres pembangunan Tol Cisumdawu di Simpang Susun Cileunyi Kabupaten Bandung terus alami peningkatan. Namun, ada insiden kecil yang mana kabel penghubung listrik mesin launcher ke power digondol maling pada Selasa (19/10) dini hari. Akibatnya, proses pemasangan girder yang direncanakan hari ini selesai 3 buah terhambat.

Humas Cina Road and Bridge Corporation (CRBC) Mulsani mengatakan sejatinya pemasangan girder (jembatan beton) itu pada jam 08.00 sudah beres satu buah. Namun, karena kabel listrik penghubung ke mesin launcher dicuri, sehingga sedikit molor waktu pemasangan. Meski demikian, pada pukul 10.00 mesin kembali menyala dan pukul 10.20 satu buah girder berhasil dipasang.

“Kabel yang dicuri kurang lebih sepanjang 100 meter, tapi alhamdulillah bisa dipasang kembali karena sebetulnya kabel power itu banyak dijual di toko toko. Namun anehnya, kenapa mencuri kabel gitu. Padahal lebih banyak barang berharga dan lebih laku dijual,” katanya.

Mulsani pun tak menampik jika itu aksi dugaan sabotase. Dengan alasan ingin menghambat pembangunan. Namun, pihaknya tidak berargumen itu modus sabotase, melainkan murni kriminal. Sebab, lanjut Mulsani, kejadian pencurian bukan kali pertama terjadi di Proyek Tol Cisumdawu. Sebelumnya besi Angkur Guide sebanyak 16 buah juga berhasil digondol maling. Besi yang tak dijual di pasaran Indonesia itu harus hilang, bahkan memesannya harus lama (costum).

Ini Baca Juga :  Kisah Awal Mula dan Letak Gedung Negara Sebagai Pusat Pemerintahan Sumedang

“Intinya kami mengingatkan tingkat pencurian di sini sangat tinggi. Mau pergeseran girder kabel lancer dicuri dipotong, jadi jelas terhambat. Padahal kami sedang dideadline harus cepat. Tapi alhamdulilah tidak molor lama,” ujarnya.

Menurutnya, petugas yang berjaga (piket) sebetulnya ada 5 orang dalam satu ship. Namun, entah kenapa mungkin karena lokasinya terbuka sehingga pencuri dengan mudah masuk ke lokasi proyek. Sehingga tidak terpantau ke setiap titik.

“Tak hanya barang barang berharga, besi batangan saja yang mungkin hanya laku dikilo sering hilang. Dari mulai bekerja di sini sampai sekarang memang sering kehilangan, padahal ada security yang berjaga malam,” tandasnya.