Unik, Kampung di Sumedang Ini Jumlah Rumahnya Tidak Bertambah Ataupun Berkurang Sejak Berdiri

keunikan kampung cibueuk
Suasana di Kampung Mati atau Kampung Cibueuk Desa Padasari Kecamatan Cimalaka

INISUMEDANG.COM – Sebuah Kampung di Kabupaten Sumedang ini terbilang unik sekaligus aneh. Pasalnya, keunikan kampung Cibueuk di Desa Padasari Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang ini, sejak berdiri hanya memiliki 40 rumah dan tidak pernah bertambah ataupun berkurang.

Namun, sayang kampung Cibueuk saat ini, kini seolah menjadi kampung mati. Karena ditinggalkan warganya sejak belasan tahun yang lalu, karena lahannya dan telah mengakibatkan pergerakan tanah sebanyak dua kali.

Misteri tidak bertambah dan tidak berkurangnya jumlah rumah di kampung ini menjadi tabir hingga saat ini. Warga sekitar masih bertanya tanya, apa sebabnya.

Sejak berdirinya kampung Cibueuk, menurut warga. Didirikan oleh eyang Alijan yang tiada lain adalah orang yang sangat dituahkan hingga sekarang, meski sudah Almarhum dan menjadi leluhur Kampung Cibueuk di Sumedang.

Ini Baca Juga :  Bupati Dony: Percepat Realisasi APBD 2023

Warga Kampung Cibueuk sampai saat ini masih menyimpan tanda tanya besar, kenapa nama kampungnya Cibueuk. Dan kenapa hanya 40 rumah sajadi Desa Padasari Sumedang ini.

Seperti dituturkan oleh Sumia yang merupakan Ketua RW 03 Dusun Mulyasari Desa Padasari Kecamatan Cimalaka. Bahwa, sampai saat ini, masih heran rumah di Kampung Cibueuk itu hanya 40 rumah saja, tidak berkurang apalagi bertambah.

“Menurut cerita orang tua dan leluhur kami sebelum di relokasi kampung Cibueuk ini, jumlah rumah yang ada hanya 40 rumah saja. Meski ada yang datang membuat rumah baru, dengan sendirinya rumah yang lain dibongkar. Tidak ada sebab tiba tiba pindah saja ke luar Kampung Cibueuk selalu terjadi seperti itu,” Jelas Sumia kepada IniSumedang.Com beberapa waktu.

Ini Baca Juga :  Pengelola Supermarket di Sumedang Diminta Maksimalkan Satgas Covid-19 Internal di PPKM Darurat

Tidak Bertambah dan Berkurangnya Jumlah Rumah, Menjadi Tabir Bagi Warga Yang Merupakan Salah Satu Keunikan kampung Cibueuk

Fenomena tidak bertambah dan tidak berkurangnya jumlah rumah ini, kata Sumia, masih menjadi tabir bagi warga. Padahal, tidak ada larangan apapun, atau aturan apapun bahwa rumah di kampung Cibueuk di Sumedang ini harus 40 rumah.

“Tidak ada aturan atau larangan yang saya tahu, semua mengalir saja, ini merupakan keanehan bagi kami. Sampai kampung Cibueuk di relokasi jumlahnya masih 40 rumah. Dari mulai dinamakan kampung Cibueuk oleh eyang Alijan leluhur kami,” kata Sumia.

Selain itu, lanjut Sumia, percaya ataupun tidak, keunikan Kampung Cibueuk di Sumedang ini. Masih banyak menyimpan misteri atau tabir yang lain yang belum terungkap dan anyak sekali kejadian diluar akal manusia.

Ini Baca Juga :  Pertandingan Persahabatan Sepak Bola Polres vs Pemkab Sumedang

“Percaya ataupun tidak, silahkan, apa yang kami alami itu yang kami katakan. Saya pun juga, sampai saat ini, masih bertanya tanya, kenapa mesti 40 rumah? Bahkan itu tidak ada aturan atau larangan seperti di daerah atau diluar Sumedang yang lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, sambung Sumia, dirinya dan warga tetap akan mengurus dan merawat Kampung Cibueuk meski sudah dikosongkan, karena leluhur dan sejarah dan riwayat warga ada di Kampung Cibueuk Sumedang ini.

“Kami akan menjaganya, baik itu kelestarian alam dan suasananya, tidak akan berubah, ini merupakan riwayat hidup warga kami, serta leluhur kami, meski dengan penuh misteri dan tabirnya serta keangkerannya,” tandasnya.