INISUMEDANG.COM-Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang menyebutkan UMKM dan Tempat Wisata perlu mendapatkan perhatian khusus karena masih banyak ditemukan kasus “Tidak menerapkan Protokol Kesehatan” dibanding bidang yang lainnya.
“Namun di sisi lain merupakan salah satu sektor pendorong pergerakan ekonomi di masa AKB ini”. Ungkap Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat Rapat Evaluasi Pelaksanaan AKB pada Senin (20/7/2020) di IPP Sumedang.
Bupati mengatakan, dari 4 indikator keberhasilan pelaksanaan AKB, satu indikator yang perlu mendapat perhatian khusus adalah terkait produktivitas masyarakat dimana perlu kerja ekstra untuk lebih diupayakan bersama-sama supaya peningkatan produktifitas yang akan mendorong pergerakan ekonomi ini tetap terkendali (tidak menambah kasus baru apalagi sampai menimbulkan cluster baru).
“Upaya Pencegahan dan deteksi kasus sudah diupayakan dengan cukup baik, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pengujian massive melalui PCR dan Rapid Test yang dilakukan. Masih ada penambahan 4 kasus terkonfirmasi positif selama AKB, namun demikian tingkat kesembuhan sudah mencapai 81,25%”. Tambahnya.
Kata Bupati, Nilai Reproduksi pada evaluasi tanggal 30 Juni (Rt) sebesar 0,37 dengan Transmission Indeks sebesar 16 %, kini mengalami kenaikan walaupun masih dibawah 1, dimana Nilai Rt sebesar 0,7 dan Transmission Indeks (TI) sebesar 50% artinya perkembangan kasus relatif masih terkendali tapi kewaspadaan wajib ditingkatkan.
“Kunci AKB adalah bagaimana kedisiplinan bisa bersama-sama dijaga oleh semua pihak. Selain kesadaran pribadi, kedisiplinan ini bisa ditegakkan oleh penerapan sanksi yang jelas bagi setiap pelanggar dan monitoring atau sosialisasi mobile yang lebih massive”. Kata Bupati.
Menurut Bupati Dony, sosialisasi mutlak harus terus dilaksanakan secara massive, dengan memanfaatkan media sosial yang saat ini terbukti sangat efektif berdasarkan hasil survey, ditunjang dengan sosialisasi secara konvensional seperti melalui radio, TV Lokal serta manfaatkan dukungan modal sosial seperti ormas, tokoh agama atau tokoh masyarakat.
Covid-19 Belum Selesai
“Minimal menyebarluaskan 4 M, yaitu Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan. Tekankan bahwa COVID-19 belum selesai”. Ujarnya.
Masih menurut Bupati, Patroli penegakan disiplin melalui Patroli gabungan, Man to Man Marking serta Desa Siaga Corona harus terus ditingkatkan.
“Lengkapi petugas yg melaksanakan monitoring dengan identitas khusus seperti ban khusus di lengan sehingga bisa dibedakan dari masyarakat yang dimonitor”. Katanya.
Seiring rencana izin diperbolehkannya acara hiburan pada resepsi pernikahan, maka sebelumnya perlu betul-betul dipastikan, Kesiapan Satgas Covid dalam sebuah acara, Penerapan protokol kesehatan dan Komitmen siap diberikan sanksi apabila ketentuan tidak dipenuhi.
“Pada saat monitoring penerapan prokes perlu diperhatikan waktu pelaksanaan monitoringnya. Pastikan waktu-waktu puncak kunjungan atau puncak keramaian bisa terpotret”. Harap Bupati
Bupati mencontohkan, saat monitoring tempat ibadah cek juga waktu sholat selain pelaksanaan sholat jumat, untuk pusat perbelanjaan cek juga hari sabtu dan minggu yang disinyalir sebagai puncak terjadinya kunjungan.
“Tempat wisata terbuka saat ini banyak yang belum jelas penanggungjawabnya. Segera ambil langkah antisipasi, segera tentukan siapa penanggungjawabnya sehingga tempat wisata tidak menjadi cluster baru penyebaran COVID-19, lakukan juga case finding dengan melakukan sampling PCR”. Tegasnya.
Kemudian Kata Bupati Antisipasi juga trend meningkatnya potensi penyebaran kasus di perkantoran sebagaimana arahan Gugus Tugas Nasional. Pastikan penerapan protokol kesehatan di perkantoran diterapkan secara ketat, jangan diberi kelonggaran. Hindari pertemuan dengan melibatkan banyak orang di ruang tertutup dalam waktu yang lama.
“Terkait rencana Case Finding dan test PCR massal di kawasan industry harus disiapkan secara matang, baik waktu pelaksanaan, kesiapan petugas, kesiapan perusahaan, koordinasi dengan asosiasi pekerja, maupun sarana atau prasarana isolasi apabila ditemukan kasus baru yang positif”. Ucap Bupati.
Dan bupati menghimbau melakukan upaya Case finding dan uji PCR di pondok pesantren yang saat ini sudah mulai beraktivitas, mengingat santri atau peserta didik yang ada di pesantren berasal dari berbagai daerah.
“Perlu ada langkah-langkah antisipasi kesiapan menghadapi Hari Raya Idul Adha dan penyelenggaraan aktivitas kurban agar dapat terlaksanan dengan tertib dan protokol kesehatan diterapkan secara ketat”. Pungkasnya.