Misteri Penumpang Gelap Ini yang Membuat Motor Kontraktor Asal Sumedang Mogok di Malam Jumat

Ilustrasi/ poto dok. Otosia.com

INISUMEDANG.COM – Misteri Penumpang Gelap, Kejadian yang membuat bulu kuduk berdiri dialami H. Dadang Permana seorang kontraktor yang motornya tiba-tiba mogok di Jalan Ciherang – Sabagi Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan, saat akan mengontrol proyeknya, Malam Jumat Sekitar Jam 19.30 WIB.

H. Dadang Permana yang berprofesi sebagai Pemborong (kontraktor), sudah terbiasa dan tidak kenal waktu ketika akan mengontrol proyek yang dikerjakannya.

Dadang mengaku, dirinya tidak mengenal cuaca juga tidak mengenal tempat, yang terpenting proyeknya bisa berjalan mulus, selesai dan bisa bermanfaat bagi warga masyarakat.

“Waktu itu, saya mengontrol proyek ke daerah Sabagi. Berangkat dari rumah di Situraja sore hari. Karena menunggu hujan dari siang hari belum reda juga. Pada jam 17.30 WIB barulah berangkat, seperti biasa mampir dulu beli makanan dan kopi serta rokok untuk pekerja,” ungkap Dadang saat diwawancarai IniSumedang.com Kamis 17 Maret 2022 di kantornya.

Setelah sampai di Ciherang tepatnya jalan yang akan masuk ke Dusun Sabagi, sambung Dadang, kondisi jalan yang tanjakannya sangat curam sekali, tentunya sangat menguji adrenalin, ditambah lagi hujan gerimis, penerangan jalan sangat minim sekali, samping kiri jurang samping kanan kebun bambu dan pohon pohon besar.

Ini Baca Juga :  Cerita Horor Hantu Kepala Tanpa Tubuh yang Terbang di Atas Air

“Tanjakan Sabagi luar biasa, untungnya kondisi motor sangat prima, meski kondisi jalan bergelombang dan juga gelap, motor terus tancap gas dan kebetulan sangat sepi sekali tidak ada kendaraan yang berpapasan,” tutur Dadang bercerita.

Ketika melalui tanjakan pertama, kata Dadang, mulailah terlihat dari kelap kelip lampu rumah warga terlihat.

Misteri Penumpang Gelap, motor tiba-tiba mogok

Disitu, sambung Dadang, dirinya merasa tenang karena sudah mulai masuk perkampungan warga.

“Tapi ketika habis tanjakan, motor tiba-tiba mogok. Saya langsung turun, motor distandarkan untuk mengecek kondisi motor hingga ke kolong motor dibantu oleh cahaya dari lampu HP. Hujan masih gerimis waktu itu, situasi mulai menyeramkan setelah sadar melihat kondisi sekitarnya, pohon besar, rumpun bambu dan semak belukar, hujan masih juga belum reda,” kata Dadang.

Ini Baca Juga :  Berada di Tengah Alun-alun, Inilah Asal Usul Monumen Lingga Sumedang

Akhirnya, lanjut Dadang, diputuskan untuk mendorong motor. Karena melihat perkampungan juga sudah mulai dekat, saya berharap ada bengkel di perkampungan itu.

“Ketika motor saya dorong, baru juga satu meter sudah berat sekali, aneh dan tidak habis pikir. Lalu saya putuskan untuk terus berusaha sekuat tenaga motor saya dorong terus. Keringat bercucuran padahal masih gerimis. Jam di HP sudah menunjukkan pukul 20.30 wib, bikin heran, tidak ada satupun kendaraan yang lewat,” ujarnya.

Motor terus di dorong meski sudah kelelahan, dipaksakan karena memang kondisi juga sudah tidak memungkinkan, gelap, gerimis, ditambah bulu kuduk jadi merinding.

“Bulu kuduk anehnya jadi merinding sejadi jadinya, ditambah bau wewangian melati, sesekali ada bau busuk, saya terus mendorong motor tanpa lelah. Akhirnya, sampai juga ke rumah warga yang kebetulan ada yang sedang nongkrong di saung pinggir jalan,” jelasnya.

Ini Baca Juga :  Ajaib, Sumber Mata Air Situ Bau di Sumedang ini Tak Berbau dan Tak Pernah Kering

Dadang mengaku, waktu itu bersyukur dan lega bisa sampai ke rumah warga dan bertemu sama dua orang yang sedang ngobrol di pinggir jalan di dalam saung pinggir jalan.

“Saya langsung tanya ke warga,” kang, barangkali ada bengkel disini, motor saya mogok,” kata saya. Jawab warga,”mogok kenapa pa?,” katanya. Akhirnya, saya cerita kronologisnya. Lalu, warga nanya lagi,” pa, kemana si Ibunya yang duduk tadi di belakang waktu bapak dorong motor?,”katanya. Sontak saya kaget, pucat juga, bulu kuduk tambah merinding, lalu saya jawab,”Dari tadi juga saya sendiri, jangan main main kang aahh,” kata saya.

Mendengar cerita dari dua lelaki warga setempat itu, tambah Dadang, membuatnya mau pingsan, pantesan motor terasa berat saat didorong, ternyata di belakangnya ada seorang perempuan duduk tidak bergeming.

“Kejadian itu luar biasa, sampai sekarang tidak mungkin saya melupakannya. Dan katanya tempat itu beberapa waktu lalu ada yang tabrakan,” kata Dadang Mengakhiri ceritanya.

Penulis: Dadi SupriadiEditor: Acep Sandi