BANDUNG – Bagi para orangtua yang sering bingung nyari tempat rekreasi terdekat untuk anak di Bandung saat akhir pekan, ada nih rekomendasi yang bisa didatangi bersama dengan keluarga besar dan sanak saudara.
Beralamat di Jalan Bukit Pakar Utara Nomor 26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, tempat rekreasi terdekat untuk anak di Bandung ini dihadirkan oleh Komunitas Hong yang concern terhadap permainan tradisional.
Di tempat ini setidaknya ada ratusan jenis permainan tradisional dikumpulkan dan dimainkan bersama untuk memanjakan anak-anak menghabiskan waktu liburan sambil belajar sejarah dari permainan itu.
Permainan tradisional yang disiapkan oleh komunitas yang beranggotan sebanyak 150 orang ini rupanya tak hanya berasal dari Jawa Barat saja, tetapi juga dari Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Lampung.
Sebut saja permainan yang dihadirkan tempat rekreasi terdekat untuk anak di Bandung ini seperti perepet engkol, egrang, congklak, kelereng, boy-boyan dan lainnya. Penasaran? Yuk kunjungi bersama keluarga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, Komunitas Hong menjadi salah satu kelompok yang menjaga permainan-permainan tradisional di Bandung. Berbagai unsur ikut bergabung dengan komunitas ini.
Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan melakukan penelitian mainan tradisional yang ada di Tanah Air sejak tahun 1996. Komunitas mainan rakyat ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat.
Pasalnya, keberadaan aneka permainan tradisional saat ini seolah mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Hadirnya permaianan-permainan modern, menjadi sedikit redup adanya permainan di gadget.
Komunitas Hong berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik itu dari tradisi lisan atau tulisan. Lalu, mengenalkan lagi untuk pola pendidikan agar anak dapat mengenal dirinya, lingkungan, dan Tuhannya.
Komunitas ini akhirnya menyiapkan tempat rekreasi terdekat untuk anak di Bandung teparnya di Ciburial. Di sinilah komunitas memiliki pakarangan yang bisa digunakan pengunjung untuk bermain sambil belajar.
Bila melihat kondisi nyata di lapangan, tak dipungkiri anak-anak zaman sekarang lebih paham dan mengerti cara bermain tablet atau smarthphone, ketimbang permainan tradisional yang memakai kayu atau bambu.
