INISUMEDANG.COM – Pohon Bungur di Desa Tanjung Hurip Kecamatan Ganeas tepatnya berada di Dusun Cibungur disebut usianya sudah ratusan tahun. Selain tidak memiliki dahan, ranting dan daun apalagi buahnya. Pohon Bungur ini tegakannya mirip dengan senjata pusaka khas Sunda yaitu Pusaka Kujang. Tak jauh dari lokasi berdirinya pohon Bungur, terdapat juga Mata Air Kahuripan yang umurnya diyakini lebih tua dari pohon Bungur tersebut.
Kepala Desa Tanjung Hurip Kecamatan Ganeas Yayat Suharyat mengatakan. Mata air Kahuripan tersebut tidak pernah kering dari dulu dan selalu mengalir setiap harinya, dan dipergunakan warga Desa Tanjung Hurip untuk mengairi sawah.
Mata Air Kahuripan ini, lanjut Yayat, oleh warga tidak dikeramatkan, tetapi aura keramatnya sangat besar sekali.
“Tidak ada ritual macam-macam, tapi ada juga orang luar yang sering datang ke air Kahuripan untuk sekedar meminta airnya atau kadang sekedar untuk mandi”. Tutur Yayat saat diwawancarai IniSumedang.com, Jumat 25 Pebruari 2022.
Mata Air Kahuripan Lebih Tua Dari Pohon Bungur
Jadi, sambung Yayat, antara Pohon Bungur dan Air Kahuripan itu, sepertinya air kahuripan dulu sebelum Pohon Bungur. Artinya, air Kahuripan juga sudah lebih tua ratusan tahun umurnya dari Pohon Bungur, dan sampai sekarang masih dipergunakan oleh warga.
Yayat menuturkan, Pohon Bungur yang sudah berumur ratusan tahun itu, merupakan Cagar Budaya, dan sepintas kondisinya mirip mirip dengan Fosil.
“Pohon Bungur itu tidak ada dahan, ranting, daun apalagi buahnya. Pohon Bungur itu hanya berdiri tegak saja dan kalau dilihat dan diteliti mirip sekali bentuknya dengan senjata pusaka Kujang dan itu tidak berubah ketika saya masih kecil sampai sekarang pun begitu bentuknya tetap sama,” ungkap Yayat.
Tidak ada warga yang berani menganggu Pohon Bungur itu, kata Yayat. Padahal tidak ada yang melarang atau dibuatkan perhatian oleh pemerintahan desa misalkan pelarangannya.
“Setiap kali saya menceritakan pohon Bungur, entah kenapa pasti bulu kuduk merinding dan perasaan sedih. Hal ini, bukan saya saja yang mengalami hampir setiap warga asli Cibungur pasti mengalami hal itu, padahal tidak dikeramatkan,” ucap Yayat.
Rencananya, tambah Yayat,
Pohon Bungur ini, rencananya akan dibenahi dan bangun pada tahun 2022 ini.
“Rencananya akan pasang pagar karena ini aset daerah wajib dilestarikan karena salah satu Cagar Budaya disini,” tandasnya.