JATINANGOR – Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan meminta pemerintah desa dan Kecamatan memperhatikan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Jika ada warga yang kontak erat dan terpapar Covid 19 diharapkan disiplin isolasi mandiri di rumahnya. Tak Boleh, lanjut Erwan ada warga yang isoman telantar.
“Kami instruksikan pemerintah desa dan Kecamatan untuk mendata warganya yang menjalani isoman. Jangan sampai mereka gak bisa makan, atau gak bisa keluar rumah tapi kebutuhan logistik tidak diperhatikan,” ujar Erwan usai melakukan monitoring tempat isoman di Desa Cikeruh dan Sayang Jatinangor, Kamis (15/7).
Erwan pun mengimbau kepada petugas PPKM Darurat agar memperhatikan humanis jangan arogan atau marah marah saat melaksanakan tugas. Sebab, warga juga sama menjerit ditengah pandemi seperti ini.
“Mudah mudahan Covid ini cepat selesai dan PPKM tidak diperpanjang 6 minggu kedepan setelah tanggal 20 juli 2021,” ujarnya.
Sementara itu, agar tidak ada masyarakat yang kelaparan saat isoman, Gabungan Relawan Peduli Jatinangor membagikan nasi kotak atau lunch BOK ke sejumlah warga yang tengah menjalani isoman di 12 Desa se kecamatan Jatinangor. Sedikitnya ada 161 warga yang tengah menjalani isoman yang tersebar di 12 Desa.
“Data tersebut direkap per tanggal 14 Juli 2021, semuanya ada 161, terdiri dari di Desa Cilayung 12, Cileles 3, Hegarmanah 9, Jatiroke 10, Jatimukti 7, Cintamulya 18, Mekargalih 5, Cisempur 12, Cibeusi 25, Sayang 12, Cipacing 46 orang,” ujar Sekretaris Gabungan Relawan Peduli Jatinangor, Sri Handayani.
Wanita yang akrab disapa Enci ini menambahkan, data tersebut fluktuatif artinya masih bisa berubah tergantung kesehatan warga yang isoman. Jika sehat, maka akan terjadi pengurangan data. Data ke 161 ini terdiri dari hasil positif anti gen dan PCR.
“Data itu kami dapatkan di lapangan, sesuai data di tim gugus tugas desa. Bukan untuk membuka data, tapi itu data di lapangan, ngapain kita tutup tutupi karena harus dipertanggung jawabkan ke donatur,” ujarnya.
Gabungan Relawan Peduli Jatinangor, lanjut Enci berawal dari prihatinnya melihat warga yang terpapar Covid 19, bahkan ada yang meninggal dunia. Artinya, Covid itu ada dan bahayanya bisa mengancam setiap warga.
“Dari berbagai komunitas dan ormas itu, kami sepakat untuk menjadi relawan peduli Jatinangor. Tidak hanya fokus ke Covid tapi relawan bencana, sosial, dan kemanusiaan,” tandasnya.
