Dikatakan, untuk pengembangan Mangga Gedong Gincu, Pemkab harus menyiapkan lahan 200 – 300 hektar, berikut SDM dan konsepnya dan dalam satu bulan selesai untuk identifikasinya.
“Kementan akan memfasilitasi ekspor mangga Gincu ke Jepang, terutama pemenuhan persyaratannya yakni bebas dari hama lalat buah, dimana saat ini Jepang membutuhkan 400 ton/tahun manggadan Sumedang sendiri menghasilan sekitar 26.000 ton/tahun,” ucapnya.
Rencana ‘integrated farming’ kedelai di wilayah Surian akan dicoba diidentifikasi sehingga bisa benar-benar terpadu
“Dengan cara ini, diharapkan kebutuhan kedelai dapat dipenuhi dari Sumedang sendiri. Tidak lagi impor. Apalagi Sumedang meupakan produsen Tahu yg bahan bakunya kedelai. Bahkan Pak Menteri meminta ada diversifikasi berupa produk susu kedelai,” tuturnya.
Ditambahkan, konsep ‘food estate’ akan dikaji di lahan 1000 hektare yang terdiri dari multi komoditas, termasuk komoditas jagung yang didorong di lahan 1000 hektare serta dicoba di lahan 20 hektare.
“Pak Menteri sangat antusias membantu dan langsung akan ditindaklanjuti. Akhir Desember harus segera dieksekusi. Untuk pendanaan bisa bersumber dari mana saja,” ujarnya.