“Sumedang Kota Leutik Campernik” Penuh Misteri yang Harus Diungkap

Sumedang bagian Lingkungan Purbakala
Ahli Arkeologi DR. Lutfi Yondri

INISUMEDANG.COM – Selain terkenal sebagai kota tahu dan Uni Cilembu. Sumedang pun memiliki julukan lain yaitu kota Leutik Campernik dengan luasnya yang mencapai 1.559 km².

Selain kaya akan sejarah di masa lampau, ternyata di Kabupatén Sumedang sendiri masih banyak misteri yang belum terungkap. Terutama peninggalan di jaman purba diantaranya manusia purba sampai sekarang belum ditemukan.

Ahli Arkéologi DR. Lutfi Yondri bahwa Sumedang kota leutik campernik merupakan tempat penuh dengan misteri yang harus dibuka kekayaannya. Selain itu Sumedang tidak memiliki laut, tapi dulu Sumedang punya laut dan pantai namanya laut purba.

Ini Baca Juga :  Bawaslu Sumedang Ajak Masyarakat Turut Serta Awasi Kontestasi Pemilu 2024

“Sumedang tidak memiliki laut, tapi berjuta tahun yang lalu, Sumedang memiliki lautan, namanya laut purba. Kehidupan itu, dari pinggir pantai sampai puncak gunung, Sumedang punya. Sumedang punya gunung Gede atau gunung Tampomas, di puncak gunung Tampomas itu ada tempat yang bernama Sanghiang Taraje. Lokasi tersebut dipakai untuk pemujaan oleh masyarakat pada jaman itu”. Kata Lutfi kepada IniSumedang.Com beberapa waktu lalu, di ruang Bidang Kebudayaan pada Disparbudpora Sumedang.

Lintas Kehidupan di Sumedang

Selain lokasi Sanghiang Taraje, lanjut Lutfi, dibawah lokasi itu juga ada tempat yang bernama Puncak Manik dan di temukan pula sejumlah arca dilokasi tersebut. Artinya Sumedang itu punya lintasan kehidupan yang tidak ada manusianya.

Ini Baca Juga :  Keajaiban di Makam Gunung Puyuh Sumedang, Konon Burung Melintas di Makam Ini Akan Jatuh ke Bumi

“Kemungkinan besar untuk dicari kehidupan manusia purbanya, dan kemudian manusia prasejarahnya diwakili oleh situs situs yang lain, tempat pemujaan, lalu, masuk kepada masa sejarah, dan bercampurlah dengan Hindu dan Budha. Pada masa mereka di Proto Sejarah itu biasa menggunakan puncak puncak dan bukit. Untuk mendirikan tempat ritual untuk pemujaannya itu,” ujarnya.

Setelah itu, sambung Lutfi, masuklah ke masa sejarah dan terbentuklah masa-masa pemerintahan pada masa lalu. Dan kalau kita lihat, Sumedang kota Leutik Campernik itu di incar oleh Belanda, sebagai bagian dari jalur yang menghubungkan Anyer Panarukan. Hal ini menjadi yang cukup menarik lagi, karena Sumedang itu dikepung oleh benteng benteng Belanda arti sebenarnya adalah Belanda takut oleh orang Sumedang.

Ini Baca Juga :  Patut Diacungi Jempol, Kabupaten Sumedang Raih Terbaik Pertama Penurunan Stunting di Jabar

“Jadi, kandungan di Sumedang kota Leutik Campernik ini, penuh dengan Misteri dan menjadi PR bagi kami bahwa manusia purba sampai saat ini belum ditemukan, tapi kami punya keyakinan dengan dasar serpihan dan perkakasnya sudah di temukan,” terangnya menandaskan.