Berita  

Soal Dugaan Pelecehan Terhadap Anak Dibawah Umur di Sumedang, Ini Kata P2TP2A

INISUMEDANG.COM – Terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anak di Sumedang baru-baru ini, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumedang meminta peran orang tua dalam pendampingan anak dimaksimalkan.

Hal tersebut disampaikan Wakil ketua I P2TP2A Kabupaten Sumedang Retno Ernawati kepada IniSumedang.Com Jumat 25 Maret 2022.

Menurutnya, peran orangtua atau orang dewasa dalam pengawasan dan pendampingan anak harus maksimal.

“Ketika anak di rumah maksimalkan peran orang tua (atau orang dewasa yang diberi mandat) untuk melakukan pengawasan dan atau pendampingan terhadap anak-anak kita.” ujar Retno.

Ini Baca Juga :  SITH ITB Kembangkan Manfaat Lebah Teuweul Untuk Tingkatkan Produktivitas Cabai Rawit

Dikatakan Retno, selain pendampingan dan pengawasan dari orang tua, support positif dari tetangga juga diperlukan.

“Dengan tetangga saling memberi support positif dalam proses tumbuh kembang anak. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kasus pelecehan terhadap anak,” kata perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan itu.

Retno berharap Kabupaten Sumedang bisa terbebas kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur

“Semoga Sumedang mampu menjadi Kabupaten dengan angka kekerasan paling rendah terhadap anak kecil termasuk kekerasan seksual, aamiin,” harapnya.

Ini Baca Juga :  Penemuan Bayi di Darmaraja, Ini Faktanya

Selain itu, lanjut Retno, jika masyarakat menemukan hal dugaan pelecehan, diharapkan juga segera melapor kepada P2TP2A.

“Bila dijumpai ada indikasi kearah kekerasan terhadap anak termasuk kekerasan seksual masyarakat. Antara lain bisa melaporkan ke P2TP2A melalui pesan WhatsApp di nomor 08888019937.” tuturnya.

Retno juga berharap pelaku kejahatan mendapat ganjaran yang setimpal. Sebab meraka secara tidak langsung membuat Trauma yang ber kepanjangan terhadap korban.

“Tentu sama dengan harapan masyarakat semua, semoga pelaku mendapat hukuman yang maksimal sehinnga akan menjadi “barometer” bagi para pelaku lain yg mungkin saja masih ada dan berkeliaran mencari “mangsa”. Semoga mereka semua bertobat sebelum semuanya terlambat dan anak-anak yang tidak berdosa yang masih panjang perjalanan hidupnya, namun harus mengalami trauma panjang atas perlakuan terhadap mereka dimasa kanak-kanaknya.” tandasnya.