INISUMEDANG.COM – Proses perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2024 yang digelar KPU Sumedang sudah berjalan lancar. Meski ada sedikit masalah, namun secara umum dapat diterima peserta seleksi dengan mengikuti proses perekrutan menggunakan Computer Assisted Test (CAT). Dengan pola seperti ini KPU membuka peluang kepada semua warga negara Indonesia terutama yang memiliki pemikiran milenial.
Aep Saripudin misalnya, seorang guru honorer di salah satu SMK Swasta menyebut perekrutan PPK yang dilaksanakan KPU sudah sesuai prosedur dan transparan. Dirinya pun tak menyangka bisa lolos karena banyaknya kompetitor yang berpengalaman menjadi ketua dan anggota PPK sebelumnya. Namun, berkat pemahaman dibidang politik dan ilmu ilmu Pemilu sewaktu menjabat sebagai anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara) dirinya bisa lolos seleksi.
“Pertama seleksi administrasi, kemudian mengisi CAT. Karena saya dulu pernah mengikuti seleksi CPNS menggunakan CAT, jadi tidak asing lagi menggunakan komputer. Nilai saya murni memuaskan. Dan alhamdulilah seleksi ke tahap berikutnya yakni wawancara, alhamdulilah hasilnya lolos dan menjadi anggota PPK Cimanggung,” ujarnya Selasa (20/12/2022).
Sistem CAT dalam Proses Perekrutan PPK
Menurut Aep, sistem CAT jauh lebih transparan dan akuntabel dalam proses perekrutan PPK. Sebab, dilakukan oleh komputer dan hasilnya pun bisa kelihatan oleh peserta. Sehingga, tidak mungkin ada campur tangan KPU dalam meloloskan salah satu calon. Adapun, seleksi wawancara yaitu pemantapan kesiapan menjadi anggota PPK untuk bekerja profesional dan turut serta menyukseskan Pemilu yang demokratis.
“Saya terbilang orang baru di PPK, sebelumnya belum pernah menjadi anggota PPK. Tapi Alhamdulilah bisa menggeser kompetitor lain yang pernah menjadi anggota PPK. Bagi saya, seleksi ini murni untuk mengukur tingkat kemampuan calon anggota PPK,” ujarnya.
Aep pun mengaku tidak mengenal komisioner KPU Sumedang yang sekarang. Dan tidak ada titip titipan atau rekomendasi ke siapapun. Menurutnya, menang kalah dalam seleksi adalah hal biasa yang wajib dipatuhi setiap calon peserta. Justru dengan jerit payah dan kerja sendiri akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.
“Intinya kan ini untuk kepentingan demokrasi di Indonesia. Jadi, ya kalah menang harus siap menerima, bagi saya ini amanah yang harus dilaksanakan karena menyangkut kesuksesan pemilihan umum nanti,” ujarnya.