INISUMEDANG.COM – Pasca diberlakukannya tarif tol Cisumdawu mulai Selasa 28 Februari 2023, banyak dikeluhkan pengendara kendaraan terutama mobil sumbu 3 atau kendaraan golongan IV. Mereka lebih memilih jalan arteri Jalan Cadas Pangeran Sumedang dari pada ke jalan tol.
Nana sihin misalnya, seorang supir truk asal Cirebon mengatakan lebih memilih jalan arteri Jalan Cadas pangeran lantaran tarif tol yang Mahal. Dari pintu Tol Cimalaka saja sampai Pintu Tol Cileunyi mencapai Rp83 ribu sekali trayek. Belum masuk Tol Cileunyi Padaleunyi dan tol Cikampek Jakarta.
“Sekarang ongkos mahal, belum kebutuhan lain, sementara honor dari perusahaan tetap tak naik. Ya dari pada harus rugi mening lewat jalan Cadaspangeran aja gratis meski harus ngantri karena trak nanjak,” ujarnya.
Track Tol Cisumdawu Lebih Panjang Dari Track Jalan Cadas Pangeran
Selain itu, kata Nana track tol Cisumdawu Lebih Panjang daripada track Jalan Cadas pangeran. Perhitungannya, solar lebih boros melewati tol dari pada melewati jalan biasa. Sebab, jalan tol identik dengan tidak ada hambatan sehingga RPM harus tetap naik. Sementara melewati jalur biasa RPM kadang naik kadang turun tidak selalu menancap gas.
Hal senada dikatakan supir ekspedisi express, Dian Yuhadi yang mengaku lebih memilih jalan cadas pangeran dari pada jalan tol. Memang kendala utama adalah tarif tol yang Mahal berbeda dengan tarif tol jalan lain. Untuk golongan truk engkel masuk golongan 2 dengan tarif dari Cimalaka ke Cileunyi atau sebaliknya Rp62 ribu dengan jarak 27 KM. Jika dibandingkan dengan tarif tol Purbaleunyi hanya Rp15.000 bisa mencapai 32.3 KM. Jelas ada perbedaan harga tol yang cukup signifikan.
“Kalau supir seperti kami memang kecepatan yang utama, tapi kalau tarif tol mahal, jelas kita lebih memilih jalur arteri. Sebab, tarif tol Cisumdawu belum bisa dimasukan atau diklaim oleh perusahaan karena masih baru,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, mahalnya tarif tol Cisumdawu pun disayangkan Ketua BPC Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang, H Nana Mulyana yang mengaku imbas tarif tol ini akan berdampak pada menurunnya jumlah pengunjung wisatawan ke Sumedang.
“Nah terkait dengan pembukaan tol yang sebentar lagi akan berbayar, ini juga sebetulnya sangat disayangkan karena tarif yang sebesar itu. Ini akan menjadi hambatan tersendiri bagi pengunjung. Sebab di satu sisi sektor pariwisata sudah mulai bergerak, orang Bandung yang ingin menikmati tol baru ya lewat terowongan. Kemudian dia sengaja dari Bandung dari Jakarta ingin makan tahu, ketika harus merogoh uang tarif tol dari Cileunyi ke Sumedang bolak-balik itu sampai Rp85.000 tentu ini juga bukan angka yang kecil. Ini juga akan jadi hambatan di kemudian hari,” ujar H Nana.