INISUMEDANG.COM – Benteng Palasari merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang ada di Kabupaten Sumedang.
Benteng Palasari sendiri usianya lebih tua dari benteng Koenji Panjoenan atau yang dikenal Gunung Kunci. Benteng Palasari dan Benteng Koenji Panjoenan hanya terpisahkan oleh jalan raya Bandung–Cirebon. Letaknya tidak jauh dari pusat kota tepatnya Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Sumedang Selatan.
Dimasa penjajahannya Belanda banyak membangun instalasi militer didataran tinggi. Dimana Sumedang sendiri memiliki topografi berbukit-bukit dan Benteng Palasari ini berada di ketinggian sekitar 645 MDPL.
Selain memiliki fungsi sebagai Barak militer pasukan Belanda kala itu. Di sekeliling benteng terdapat undakan dari semen yang berfungsi sebagai tempat mendirikan tenda-tenda peleton, ada juga Istal kuda.
“Hingga saat ini Benteng Palasari belum sepenuhnya di ketahui karena masih ada sedimen tanah yang menutupi sebagian besar benteng yang berada di bawah” kata Juru Pemelihara, Kang Atep yang kebetulan warga lokal disitu.
Kang Atep menjelaskan, setiap ruangan benteng tersebut memiliki fungsinya masing – masing.
Bangunan pertama memiliki 6 ruangan dengan fentilasi yang merupakan kamar kamar bagi para pasukan. Tapi ada juga yang tidak memiliki fentilasi, dan itu dulunya tempat penyimpanan senjata.
Namun ada satu ruangan yang cukup unik, kata Atep, yakni satu ruangan yang memiliki tempat pemasungan di dalamnya, dan ruangannya pun lebih luas dari ruangan yang lainnya
“Ruangan disini memiliki lebar 2 meter dengan panjang 5 meter, Namun ada 2 ruangan yang memiliki lebar 2 meter dengan panjang 7 meter dengan salah satu ruangnya memiliki tempat pemasungan,” tambah Atep.
Atep menambahkan, ada kemungkinan, bangunan benteng ini digunakan sebagai gudang mesiu oleh tentara Belanda yang pada waktu itu memiliki tangsi yang letaknya di Markas Kodim 0610 saat ini.
“Posisinya lumayan tinggi, di puncak bukit benteng ini bisa juga digunakan sebagai pos observasi,” ujar Atep.