INISUMEDANG.COM – Hari Jumat, disebut juga “Sayyidul Ayyam” atau tuannya dari hari-hari, karena di dalamnya dipenuhi dengan keberkahan, keluarbiasaan, dengan sejarah panjangnya.
Kata “Jum’at” dalam Kamus Al-Lughah Al-Arabiyah Al-Ma’ashir dapat dibaca tiga; “Jumuah”, “Jum’ah” dan “Jumaah”.
Hari Jumat adalah hari yang mulia di dalam islam. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menggunakan hari raya selain hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau mengatakan dalam shahih Muslim bahwa sebaik-baik matahari terbit adalah pada hari Jumat. Yaitu hari dimana Nabi Adam diciptakan, hari dimana kita dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari neraka.
Jumat sendiri diambil dari kata ijtima’ yang berkumpul. Karena di hari inilah umat muslimin berkumpul dan beribadah shalat Jumat bersama. Syariat ini datang karena Rasulullah ingin menyelisihi hari raya kaum kuffar. Yaitu Yahudi yang berkumpul pada hari Sabtu dan Nasrani yang berkumpul pada hari Minggu.
Sebelum datang cahaya islam, orang-orang pada masa Jahiliyyah menyebut hari Jumat dengan hari ‘Arubah yang berarti rahmah atau kasih sayang. Dalam kitab Raudhul Unuf karya Abu Qosim As-Suhaili dituliskan bahwa orang yang pertama kali mengumpulkan kaum Quraisy di hari ‘Arubah adalah kakek nabi, Ka’b ibn Lu’aiy. Bahkan beberapa riwayat mengatakan bahwa beliaulah yang pertama kali memberi nama hari Jumat. Meskipun ada juga riwayat yang menyatakan bahwa hari ‘Arubah tidak berganti namanya menjadi Jumat sampai datang islam.
Banyak sunnah dan adab yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pada hari Jumat. Seperti mandi, mengenakan pakaian terbaik, memakai wewangian, bersiwak, dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an. Salah satu syariat yang agung pada hari ini adalah shalat Jumat atau ada yang menyebutnya Jumatan.
Jumatan memiliki peran yang sangat penting bagi kaum muslimin karena disanalah mereka saling berkumpul dan saling menasehati. Khutbah pada shalat Jumat juga merupakan sarana untuk berdzikir dan pengingat agar tidak banyak kaum muslimin yang melenceng dari agamanya.