Sejarah Batu Kuda di Gunung Manglayang, Terbang dari Cirebon Menuju Banten

Situs batu kuda di Gunung Manglayang Kabupaten Bandung yang bersebelahan dengan Kabupaten Sumedang menyimpan kisah mistis.

Jalur Situs Batu Kuda

Lalu, kemanakah jalur yang bisa diakses ke situs Batu Kuda tersebut?

Jalur Barubereum dapat dicapai melalui daerah Jatinangor. Di sana pendaki dapat menuju ke arah Universitas Padjajaran, Jatinangor lalu mengambil arah ke Bumi Perkemahan Kiara Payung, tetapi terus lagi hingga sampai di Dusun Barubeureum Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari Sumedang. Saat tiba di Kawasan Barubereum terdapat deretan warung makan dan untuk jalur pendakian sendiri mengikuti jalur berbatu ke arah kiri.

Sedangkan ke arah kanan yang melewati barisan warung adalah jalur menuju tempat perkemahan. Jalur ini diawali dengan melewati aliran sungai kecil, kemudian dilanjutkan dengan kebun jeruk nipis penduduk. Dari awal pendakian sampai puncak, jalur ini terbilang terjal dan jarang menemui jalan datar. Kondisi fisik jalur pendakian dimulai dengan tanjakan tanah liat diselingi tanjakan berbatu, keseluruhannya sangat licin dan merupakan jalur air, sehingga sangat tidak direkomendasikan melakukan pendakian pada musim hujan.

Ini Baca Juga :  Begini Penampakan Benda Pusaka 'Areuy Nyangreud' Anti Maling yang Dimiliki Warga Sumedang

Jalur pendakian gunung ini tidak dilengkapi dengan pos/shelter karena jarak dan waktu tempuh yang cukup singkat, 2 jam jalan normal. Untuk lokasi membangun tenda hanya bisa dilakukan di Puncak Bayangan dan Puncak Manglayang. Jalur yang jelas ini akan berpisah di persimpangan, trek vertikal ke kiri adalah arah menuju Puncak Bayangan dan trek landai ke kanan adalah menuju Puncak Manglayang. Untuk membangun tenda sangat direkomendasikan di Puncak Bayangan, meskipun tempatnya tidak luas hanya berkapasitas 4-5 tenda, tetapi pemandangannya sangat terbuka, serupa seperti berada di Puncak Gunung Cikuray.