SUMEDANG, 29 Juli 2025 – Warga Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang menghawatirkan adanya retakan tanah sepanjang 20 meter ditemukan di atas tebing setinggi 10 meter di wilayah RT 4 RW 06, Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, tepatnya di dekat Lapang Sepak Bola Jatisari.
Meskipun jauh dari permukiman penduduk, namun warga khawatir terjadi longsoran tanah yang bisa merusak ekosistem sekitar.
Saepudin, petani di Desa Jatiroke pertama kali menemukan adanya retakan itu. Menurutnya, retakan itu cukup panjang, dan berpotensi meluas karena adanya pergeseran tanah, ditambah kondisi tanah kering karena musim kemarau.
“Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, kami dari Forum Petani Gunung Geulis sudah melaporkan ke Pemerintah Desa Jatiroke, dan instansi terkait seperti BPBD,” ujarnya.
Sementara itu Pemerintah desa bersama Tim Desa Tangguh Bencana (Destana) segera melakukan pengecekan ke lokasi dan melaksanakan assesmen awal.
“Kami menerima laporan dari warga soal retakan, lalu bersama Destana langsung ke lapangan. Ternyata memang cukup panjang, sekitar 20 meter dengan kedalaman mencapai 30 centimeter,” kata Sekretaris Desa Jatiroke, Yadi, saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, retakan itu berada di kawasan perbukitan yang cukup tinggi, namun masih tergolong aman karena berjarak cukup jauh dari permukiman warga.
“Meski tidak berada di dekat rumah warga, kami tetap melakukan langkah antisipatif. Warga sudah kami beri tahu agar tetap tenang, tapi juga selalu waspada,” ujarnya.
Pemerintah desa, kata Yadi, sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menunggu tindak lanjut dari hasil survei yang dilakukan pihak teknis.
“Koordinasi sudah dilakukan, lokasi juga sudah disurvei. Kami sekarang menunggu tindakan selanjutnya dari pihak yang berwenang,” katanya.
Yadi menjelaskan bahwa kontur tanah di wilayah tersebut memang rawan bergerak, apalagi ketika musim hujan datang. Oleh karena itu, pemantauan secara berkala akan terus dilakukan untuk mencegah potensi longsor.
“Kita tidak bisa anggap sepele retakan seperti ini. Apalagi posisinya berada di atas tebing. Kalau hujan deras, kemungkinan longsor selalu ada,” kata Yadi.
Pemerintah desa juga telah menyiapkan langkah darurat, termasuk peringatan dini dan skenario evakuasi jika kondisi memburuk.
“Kami akan terus pantau, dan kami pastikan warga di sekitar situ mendapat informasi yang jelas. Prinsip kami, lebih baik waspada sebelum terjadi,” pungkasnya.





