Raih 4 Penghargaan di Tahun 2024, Ini Target Utama Disdik Sumedang di Tahun 2025

Foto: Sekertaris Disdik kabupaten sumedang Eka Ganjar Kurniawan

SUMEDANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang berhasil meraih empat penghargaan mulai dari tingkat Nasional dan tingkat provinsi jawa barat di tahun 2024.

Adapun keempat penghargaan yang berhasil diraih di tahun 2024, pertama penghargaan di tingkat nasional yaitu meraih penghargaan Transformasi Pembelajaran pada Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek).

Di tingkat provinsi, Disdik Sumedang berhasil meraih tiga penghargaan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) yaitu, penghargaan terkait penerapan mutu pendidikan, inovasi daerah dan sebagai kabupaten terbaik dalam pencapaian persentase atau indek literasi numerasi.

“Jadi indikator kinerja utama Dinas pendidikan itu, yaitu bagaimana literasi dan numerasi itu meningkat. Dan alhamdulilah Kabupaten Sumedang mendapatkan penghargaan untuk tingkat literasi numerasi jenjang SD dan SMP terbaik di jawa barat. Sehingga untuk tahun 2024 kemarin Disdik Sumedang berhasil meraih 4 penghargaan, satu di tingkat nasional dan tiga tingkat provinsi jawa barat,” kata Sekertaris Disdik Sumedang Eka Ganjar Kurniawan, saat ditemui wartawan, Selasa, 7 Januari 2025.

Ini Baca Juga :  Imbas Perumahan dan Pendatang, PPDB ke SMPN 2 Tanjungsari Membludak

“Dengan raihan penghargaan tersebut, merupakan hal yang positif untuk kabupaten sumedang untuk dapat berkinerja lebih positif lagi ke depannya,” tambahnya.

Meski berhasil 4 penghargaan di tahun 2024 lalu, diakui Eka, ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi di kabupaten sumedang. salah satunya berkaitan dengan angka partisipasi sekolah untuk jenjang kesetaraan.

“Angka partisipasi sekolah, khususnya pada jenjang kesetaraan pada tahun 2024 masih di bawah target. Untuk itu, Disdik Sumedang pada tahun 2025 akan konsentrasi untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah jenjang kesetaraan,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  SMA Al Ma'soem Jadi Juara 1 Lomba Esai yang Digelar Polres Sumedang

Adapun salah satu upaya untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah jenjang kesetaraan, kata Eka, yaitu harus dilakukannya pendataan-pendataan anak yang tidak sekolah di kabupaten sumedang.

“Pendataan itulah yang pertama akan kita lakukan untuk partisipasi sekolah jenjang kesetaraan. Sehingga, setelah nanti ketika sudah terdata dapat diketahui by name by andres berapa jumlah anak yang tidak sekolah di kabupaten sumedang,” tuturnya.

Sementara itu, kata Eka, berdasarkan data dari kementerian pendidikan, terdapat 11 ribu anak tidak sekolah di kabupaten sumedang di tahun 2024.

“Atas data itu, tugas kami yaitu akan melakukan kroscek langsung by name by andres jumlah 11 ribu anak tidak sekolah. Setelah mendapatkan data-data itu, nanti kita akan petakan per wilayah. Sehingga nantinya untuk intervensinya akan lebih jelas setelah diketahui data-datanya,” tegas Eka.

Ini Baca Juga :  Kejari Sumedang Serahkan Penetapan Perwalian Terhadap Anak di Bawah Umur ke Panti Asuhan Simpay Asih

Namun kendala yang dihadapi untuk kesetaraan itu, kata Eka yaitu minat atau motivasi dari orang-orang yang tidak sekolah itu sendiri.

“Umumnya, yang tidak sekolah itu sudah berumur di atas 25 tahun. Sehingga memerlukan pendekatan khusus agar mau sekolah melalui jalur kesetaraan atau pendidikan non formal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),” ucapnya.

Untuk itu, tambah Eka, saat ini Disdik Sumedang tengah merancang bagaimana menarik minat atau motivasi masyarakat agar mau melanjutkan sekolah melalui jalur kesetaraan.

“Pada intinya, kami akan merancang bagaimana dapat menarik minat masyarakat yang tidak sekolah agar dapat mau melanjutkan pendidikan lagi. Ini sangat penting karena dapat berpengaruh terhadap angka rata-rata anak sekolah dan akan berpengaruh juga terhadap angka peningkatan rata-rata sekolah di kabupaten sumedang,” tandasnya.