Berita  

Proses Pembangunan Rumah Korban Longsor Cimanggung Sumedang Diprediksi Molor

PANTAUAN: Manager Proyek PT Lamjaya Putra Tama Ali saat memantau pembangunan perumahan khusus korban longsor Cimanggung.

INISUMEDANG.COM – Pembangunan 30 unit perumahan khusus korban longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung diprediksi bakal molor diluar target pengerjaan selama 150 hari kalender.

Pantauan di lapangan kondisi perumahan baru 40 persen padahal waktu pengerjaan yang tertera di papan informasi proyek tinggal 70 hari lagi.

Mandor Proyek dari PT. Lamjaya Putra Tama selaku kontraktor perumahan pemenang tender, Ali (36) bahwa pihaknya tidak menampik jika pengerjaan bakal molor diluar waktu pengerjaan.

Selain kondisi cuaca hujan juga efek libur lebaran warga lokal yang sebelumnya bekerja di sana tidak masuk kerja lagi. Disamping itu, faktor cuaca juga berpengaruh meski tidak signifikan.

Ini Baca Juga :  Pasca Banjir di Darangdan Sumedang, Warga Merasa Hanya Diberi Harapan Palsu

“Kami akui itu memang kondisinya seperti ini. Tapi pimpinan juga mengerti kondisi di lapangan. Karena kami baru mulai bulan Maret 2022 lalu,” ujarnya di lokasi proyek, Kamis (26/5).

Selain Faktor Cuaca Terkendala Pekerja

Menurut Ali, sejatinya perumahan berjumlah 30 unit dengan spesifikasi type 36, luas kavling 6×11 meter dan luas lahan total 4.800 meter persegi itu akan selesai pada 150 hari kalender. Namun, karena terkendala pekerja sehingga diprediksi molor. Ali pun memperkerjakan penduduk setempat sebagai penyerapan tenaga kerja lokal dengan komposisi 40 persen warga lokal, 60 persen pekerja proyek dari kontraktor.

Ini Baca Juga :  Lahan untuk Pembangunan Fly Over Ciroyom Dipenuhi Bangunan Liar

Ali pun mengakui jika di lokasi bangunan tidak ada papan informasi berapa nilai anggaran pembangunan perumahan khusus korban longsor tersebut. Padahal, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan sebagai keterbukaan publik.

Namun, Ali memastikan kualitas bahan bangunan dan struktur bangunan yang diatas rata-rata. Sebab, menggunakan beton tahan gempa tanpa rangka besi dan dindingnya menggunakan habble sesuai spesifikasi dari Kementrian PUPR. Termasuk sistem septictank yang menggunakan bahan dari Kementrian langsung.

“Bahan bangunan insya allah sesuai spek. Perhitungan 150 hari kalender juga termasuk pengerjaan fasos fasum seperti jalan dan drainase,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Sumedang, Dampak COVID-19 Terus Merambah ke Sektor Riil

Seperti diketahui, perumahan relokasi korban longsor tersebut berlokasi di RW 04 Dusun Cicabe Desa Sindanggalih Kecamatan Cimanggung. Rumah itu diperuntukkan bagi warga yang berada di zona merah yang tempat tinggalnya tidak bisa ditempati karena terancam longsor susulan.

Longsor yang terjadi satu tahun silam, tepatnya Sabtu 9 Januari 2021 silam itu menelan 40 korban jiwa. Selain warga biasa, longsor itu juga merenggut korban Danramil Cimanggung, Kasi BPBD Sumedang dan Kasi Trantib kecamatan Cimanggung.