Program Sedekah Sampah ‘Gempa’ Mulai Sasar Sekolah-sekolah di Cimanggung Sumedang

Program sedekah sampah Gempa
Program sedekah sampah sasar sekolah di Kecamatan Cimanggung

INISUMEDANG.COM – Program sedekah sampah (berbagi sampah untuk dijual kembali dan uangnya digunakan untuk sosial) oleh kelompok pecinta alam Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa) dan volunter, terus dilakukan. Tak hanya warga di lingkungan Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, namun program sedekah sampah ini akan menyasar ke sekolah sekolah di Kecamatan Cimanggung.

Langkah pertama sebagai pilot projek, Gempa akan menyasar dan bekerja sama dengan SMA PGRI Parakanmuncang Sumedang untuk mengakomodir sampah bekas buku catatan tak terpakai dan sampah kertas seperti kardus dan buku bacaan.

Koordinator Gempa Jabar, Dekki Ismailudin mengatakan program sedekah sampah ini akan ditularkan ke peserta didik yang ada di Kecamatan Cimanggung dan umumnya di Kabupaten Sumedang. Siswa diajak menyedekahkan sampah tidak terpakai seperti buku catatan bekas, dan buku bacaan bekas untuk disumbangkan ke Gempa.

Ini Baca Juga :  Satu Rumah di Sumedang Nyaris Ambrol Terbawa Longsoran Tanah

“Jadi teknisnya, para siswa membawa buku tak terpakai dari rumahnya, atau sampah bekas plastik di sekolah. Nanti kita timbang sama sama dan dijual ke pengepul. Uang hasil penjualan barang bekas akan kami bagi dua, 50 persen untuk kebutuhan sekolah dan 50 persen untuk biaya operasional Gempa. Jadi, sistemnya bagi hasil,” ujarnya saat ditemui usai sosialisasi Gerakan Sedekah Sampah di SMA PGRI Parakanmuncang Cimanggung, Kamis (27/7/2023).

Deki mengatakan bahwa sengaja melibatkan peserta didik untuk mengurangi jumlah sampah di sekolah. Juga membiasakan hidup bersedekah karena banyak manfaatnya. Sebab, sedekah itu tidak harus berbentuk uang namun bisa berbentuk barang yang tidak terpakai.

Ini Baca Juga :  Fajar dan Farah Berbagi Berkah Kurban di Sumedang

Anggenda Kerja Gempa

Menurut Deki, aksi sedekah sampah ini akan rutin dilakukan dan menjadi agenda kerja Gempa dan Volunter. Meski sedikit, tapi minimal bermanfaat bagi orang banyak. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Deki menambahkan, uang hasil penjualan barang bekas sampah hasil sumbangan masyarakat akan digunakan 70 persen untuk kegiatan sosial. Karena cita citanya membeli ambulance untuk kendaraan operasional warga yang sakit. Sehingga 5 persen keuntungan akan disisihkan untuk menabung membeli ambulance. 25 persen untuk operasional volunter dan 70 persen keuntungan disumbangkan kembali ke warga tidak mampu.

Ini Baca Juga :  Ribuan KK di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Dapat BSPS

Bahkan, memberikan sembako akan rutin setiap bulannya sesuai keuntungan dari penjualan sampah yang dipungut.

“Kami berharap, hasil penjualan sampahnya besar, agar sumbangan ke masyarakat pun bisa dirasakan banyak warga. Tidak hanya warga Desa Cihanjuang namun warga kecamatan Cimanggung,” ujarnya.