PMI Asal Sumedang Sakit di Malaysia, Dudi Minta Pemda Fasilitasi Pulang

INISUMEDANG.COM-Nasib naas menimpa Atin Permana, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Cikaraha RT 03/04, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

Perempuan kelahiran Sumedang 16 Febuari 1994 itu dikabarkan menderita lumpuh setelah sakit stroke selama 8 bulan di Malaysia.

Kabar tersebut mengundang keprihatinan Anggota DPRD Sumedang Dr. H. Dudi Supardi, S.T M.M.

Setelah mengetahui kabar tersebut, Dudi langsung melakukan penelusuran terkait informasi tersebut.

“Hasil penelusuran kemarin, Atin TKI berangkat tanpa sepengetahuan ibunya karena dibawa sponsor, tapi tidak tahu orangnya ataupun nomor teleponnya,” ujar Dudi.

Ini Baca Juga :  Bupati Sumedang Hadiri Harlah PPP ke - 49, "Tahun 2024 PPP Bisa Meraih Kemenangan di Pemilu dan Pilkada"

Dudi mengungkapkan, menurut kabar yang didapat dari Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) Ujungjaya, Atin berangkat Malaysia pada 2019 lalu sepulang dari Brunei Darussalam dan tidak ada kabar lagi.

Diketahui, Atin berangkat ke Malaysia sebagai TKI ilegal tanpa sepengetahuan keluarga. Sedangkan sewaktu ke Brunei Darussalam tercatat sebagai TKI legal.

Kemudian, pada awal Juni 2020 tiba-tiba ada kabar dari sesama PMI di Kuala Lumpur yang menyatakan bahwa Atin menderita lumpuh dan ingin difasilitasi pulang.

Meski tergolong TKI ilegal, Namun Dudi menegaskan, Atin mesti ditolong agar dapat kembali pulang ke Sumedang dan segera diobati. Dudi menekankan agar Pemerintah Kabupaten Sumedang agar dapat memfasilitasi kepulangan TKI yang tidak berdaya tersebut.

Ini Baca Juga :  Tiga Orang Pasien Terkonfirmasi yang Dirawat Meninggal Dunia

“Meskipun dia TKW ilegal, tetapi karena dia warga Sumedang, maka Pemda harus memfasilitasi pemulangannya, apalagi dalam kondisi stroke dan di Malaysia tidak ada yang ngurus kecuali teman-teman sesama TKW,” ungkap anggota dewan daei Fraksi PAN tersebut.

KELUARGA ATIN DI SUMEDANG MEMPRIHATINKAN

Tinggal di Saung Persemaian Perhutani

Berdasarkan informasi dari KKBM Ujungjaya, Atin pergi ke Malaysia meninggalkan keluarga di Sumedang yang hanya terdiri dari dua orang, yakni Ibu kandung dan anak perempuan Atin yang masih kecil, yang saat ini masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Ayah Atin sudah meninggal, dan saat ini sudah tidak mempunyai suami karena sudah bercerai.

Ini Baca Juga :  Komisi I, Pemkab Mesti Siapkan Opsi Pilkades Serentak di Tengah Merebaknya Corona

Mereka hidup dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Saat ini mereka hanya menumpang tinggal di Saung Persemaian Perhutani. Itupun karena sang ibu kerja alakadarnya di persemaian tersebut.