INISUMEDANG.COM – Berbicara masalah tempat wisata, mungkin Kecamatan Tanjungsari boleh dibilang pilihan terbaik bagi para wisatawan. Sebab, di kawasan Desa Cijambu dan sekitarnya banyak berdiri tempat wisata baru. Salah satunya Wisata alam Pesona Taman Puspa Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari.
Lokasinya yang berdekatan dengan Wisata Kampung Ciherang, membuat wisatawan tidak bingung mencari lokasi tempat ini. Apalagi, wisata ini menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Sumedang.
Wisata yang berada diatas lahan seluas 6 hektar diatas ketinggian 1200 mdpl, dibuka pada Juni 2020 ini, telah didatangi ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Pemilik Pesona Taman Puspa, Deni, mengatakan yang menjadi ciri khas wisata ini adalah nuansa alam dan jembatan gantung untuk foto selfie. Juga fasilitas penunjang wisata seperti kolam renang, kereta anak, kolam berenang, papalidan/perahu, camping ground dan fasilitas lainnya yang tak kalah menarik untuk berswafoto. Bahkan pengunjung juga bisa mengetahui berbagai macam tumbuhan.
“Semenjak tempat ini dibuka, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang sengaja untuk berlibur. Namun karena pandemi covid-19, kita sempat tutup dan allhamdulilah saat ini bisa kembali buka dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Deni, Minggu (17/10).
Deni menambahkan, untuk menambah jumlah pengunjung rencana tahun depan untuk kolam berenang akan ditambah air hangat.
“Tahun depan khusus untuk kolam berenang akan kita sediakan air hangat. Jadi pengunjung nantinya selain bisa menikmati air dingin asli pegunungan juga bisa menikmati dengan air hangat, insya allah doakan saja,” terangnya.
Selain wisata alam dan beredukasi, kata ia, pengunjung disajikan dengan berbagai menu makanan khas sunda dengan nasi liwet pun bisa dinikmati. Tidak hanya itu, untuk anda pecinta kopi, ada juga Coffe Corner yang buka setiap hari Sabtu dan Minggu.
“Tiket masuk Rp20 ribu, wahana jembatan gantung Rp5 ribu, Kolam Renang Rp10 ribu, Papalidan/Perahu Rp10 ribu, Kereta Api Anak Rp10 ribu dan Paket Camping Rp40ribu/Orang + 1 Ikat Kayu Bakar,” ucapnya.
Deni mengaku terpukul dengan adanya covid-19, karena wahana wisata yang dikelolanya belum bisa beroprasi secara optimal sebab adanya regulasi dari Pemerintah terkait penanganan virus corona.
“Mudah-mudahan covid bisa secepatnya diantisipasi, sehingga Taman Puspa bisa beroprasi maksimal mendatangkan sebanyak-banyaknya pengunjung dan bisa memberikan kontribusi bagi Pemerintah,” tutupnya.